Peristiwa Daerah

Feri Tujuan Sapudi Kerap Alami Gangguan, DPRD Jatim Desak Pemprov Bertindak

Selasa, 03 Juni 2025 - 08:04 | 20.71k
Nur Faizin, anggota Komisi C DPRD Jawa Timur.
Nur Faizin, anggota Komisi C DPRD Jawa Timur.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SUMENEP – Kapal feri milik PT Dharma Dwipa Utama (DDU) yang melayani rute Kalianget–Sapudi–Situbondo kembali mengalami gangguan mesin di tengah laut. Insiden terakhir terjadi pada Senin (2/6/2025), saat kapal tersebut terhenti di perairan sekitar Pulau Sapudi, mengakibatkan kepanikan di kalangan penumpang.

Kapal yang mengangkut ratusan penumpang itu sempat terombang-ambing tanpa arah selama beberapa waktu. Sejumlah penumpang dilaporkan berebut pelampung sebagai upaya menjaga keselamatan. Evakuasi akhirnya dilakukan menggunakan kapal tongkang yang tengah beroperasi di Pelabuhan Talango.

Advertisement

Kejadian serupa sebelumnya pernah terjadi di perairan Situbondo. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran serius mengenai kelayakan armada yang digunakan untuk trayek antarpulau di wilayah Sumenep dan sekitarnya.

Menanggapi peristiwa tersebut, anggota Komisi C DPRD Jawa Timur, Nur Faizin, meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk segera mengambil langkah konkret. Ia mendesak agar kapal feri yang mengalami gangguan diganti dengan armada yang lebih layak dan modern.

"Ini menyangkut keselamatan jiwa banyak orang. Bila ada kerusakan fatal, seharusnya pihak perusahaan segera melakukan evaluasi dan perbaikan," ujar Nur Faizin saat dihubungi, Selasa (3/6/2025).

Politikus asal Sumenep itu juga meminta Gubernur Jawa Timur, melalui Dinas Perhubungan, segera berkoordinasi dengan PT DDU Surabaya. Menurutnya, kapal yang beroperasi saat ini, termasuk Satya Kencana, sudah tidak layak digunakan karena usia pakainya yang sudah mencapai hampir 20 tahun.

"Rata-rata kapal feri milik DDU yang melayani wilayah Kepulauan Sumenep sudah tua. Dari laporan masyarakat dan para relawan di Pulau Sapudi, kapal Satya Kencana menjadi yang paling sering bermasalah," kata pria yang akrab disapa Jen itu.

Lebih lanjut, Nur Faizin menilai kebutuhan kapal feri yang lebih besar dan modern semakin mendesak, seiring meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat Pulau Sapudi. Pasokan sembako dan kendaraan angkutan umum maupun logistik sangat bergantung pada keberangkatan kapal feri tersebut.

"Setelah tenggelamnya KM Lorena Indah, angkutan rakyat sudah tak lagi beroperasi. Kini, travel dan truk pengangkut barang harus antre bersama penumpang umum, bahkan sering terjadi perselisihan di loket tiket," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa kapal feri yang melayani rute lintas kabupaten tersebut berada dalam kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Karena itu, pihaknya mendorong agar Pemprov segera bersurat kepada PT DLU maupun PT DDU untuk melakukan pergantian armada secepatnya.

"Kami menunggu keseriusan Pemprov Jatim agar segera mengusulkan penggantian kapal dengan armada yang lebih aman dan memadai untuk warga Pulau Sapudi," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES