Pedagang Wisata Religi Gresik Terpukul Akibat Sepinya Pengunjung di Momen Libur Sekolah

TIMESINDONESIA, GRESIK – Para pedagang di kawasan wisata religi Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mengeluhkan sepinya pengunjung meskipun saat ini memasuki masa libur sekolah. Kondisi tersebut membuat pendapatan mereka menurun drastis.
Padahal, masa libur sekolah biasanya menjadi momen yang ramai bagi sektor wisata, termasuk kawasan wisata religi seperti Makam Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim yang selama ini menjadi magnet.
Advertisement
Salah satu pedagang Ali mengatakan, sepinya pengunjung ini juga terkait aturan kebijakan larangan sekolah untuk penyelenggaraan ‘Study Tour' yang ditetapkan sejumlah pemerintah daerah.
“Mulai libur panjang sampai sekarang sepi banget, tidak seperti tahun-tahun lalu. Biasanya padat pengunjung. Apalagi ekonomi sekarang sedang lesu,” kata Ali, salah satu pedagang pentol di Wisata Maulana Malik Ibrahim Gresik, Selasa (3/5/2025).
Dia berharap pemerintah segera mencarikan solusi serta mengevaluasi kebijakan larangan study tour. Sebab menurutnya kebijakan tersebut menjadi salah satu faktor penyebab yang berdampak luas terhadap berbagai sektor, mulai dari pengelola wisata, penyedia jasa transportasi, hingga pelaku UMKM.
“Kalau dibiarkan ya lama-lama banyak UMKM yang gulung tikar karena penghasilannya menurun signifikan. Padahal justru wisata religi sangat memberikan nilai positif dan edukasi keislaman bagi siswa,” terang dia.
Kondisi serupa juga dialami Edi. Pedagang rujak manis itu mengeluhkan penurunan pengunjung hingga mengurangi penjualan mencapai 50 persen lebih.
Dia pun menyebut jika kondisi seperti ini terus dibiarkan, maka banyak pelaku UMKM berpotensi akan merugi dan gulung tikar.
“Jumlah pengunjung berkurang jauh dari tahun-tahun sebelumnya. Kalau dibiarkan seperti ini ya lama-lama banyak pedagang yang merugi, apalagi mereka yang sewa lahan,” terangnya.
Pengelola Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik, Sudasir mengungkapkan bahwa jika pada saat libur panjang di tahun-tahun sebelumnya pengunjung yang datang untuk berziarah mencapai ribuan.
"Kini menurun drastis hanya tinggal ratusan orang saja. Tahun-tahun sebelumnya mencapai 2000 peziarah yang datang setiap hari, sekarang paling Cuma 200 sampai 400 orang,” ucapnya.
Dia pun tidak menampik kebijakan larangan sekolah mengadakan Study Tour menjadi salah satu pemicu penurunan pengunjung. Sehingga kondisi tersebut akan semakin memburuk jika tidak ada peran pemerintah untuk ikut mencarikan solusi.
“Memang mesti dicari solusinya, termasuk dari pemerintah,” tutup pengelola wisata religi Gresik yang terimbas sepinya pengunjung saat liburan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |