Tak Hanya Mengurangi Volume, Sampah RDF Juga Sumbang PAD Gresik

TIMESINDONESIA, GRESIK – Inovasi pengolahan sampah dengan metode Refuse Derived Fuel (RDF) di Kabupaten Gresik, mulai menunjukkan hasil. Tak hanya mengurangi volume sampah, teknologi ini juga berhasil memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sampah yang telah diolah menjadi bahan bakar alternatif ini kemudian dibeli oleh PT Semen Indonesia di Tuban dengan Pre Order (PO) 480 ton pada 2025.
Advertisement
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik, Sri Subaidah, menyampaikan teknologi RDF terbukti efektif sebagai solusi penanganan sampah.
"Pengolahan RDF dilakukan di TPA Ngipik dan TPST Belahanrejo Kedamean," katanya, Selasa (3/5/2025).
Dia menjelaskan, hasil dari pengolahan sampah menjadi RDF tidak hanya memberikan manfaat secara ekonomi, tetapi juga berdampak positif terhadap pengurangan volume sampah.
Dari 100 kilogram sampah yang diolah, dihasilkan 15 kilogram sampah RDF. Artinya, efektivitas pengolahan mencapai 15 persen
“Mulai tahun kemarin kami sudah menyumbang pendapatan. Tapi yang paling penting adalah bagaimana RDF ini menjadi solusi agar sampah tidak menumpuk, bukan semata-mata soal nilainya,” ujar Subaidah.
Dia menambahkan, pihaknya akan terus berupaya memenuhi target PO dari Semen Indonesia dengan mengoptimalkan sumber-sumber sampah yang berpotensi mendukung produksi RDF.
Sebagai informasi, pada tahun 2024 DLH Gresik telah menyumbang PAD sebesar Rp68.361.900. Sementara untuk tahun 2025, estimasi pendapatan dari penjualan RDF ditargetkan mencapai Rp90.000.000.
“Tahun ini kita mendapat PO sebanyak 480 ton. Kami akan berjuang ekstra untuk memenuhinya,” tegas Sri Subaidah menanggapi sampah RDF yang kini berkontribusi jadi PAD. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |