Peristiwa Daerah

Merger SDN di Kabupaten Malang, Gedung Siap Jadi Kantor Koperasi Merah Putih

Rabu, 04 Juni 2025 - 19:27 | 15.10k
Ilustrasi - Sekolah di Kabupaten Malang. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Ilustrasi - Sekolah di Kabupaten Malang. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Ide baru muncul dari Bupati Malang, HM Sanusi. Pihaknya berencana, gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang akan digabung (merger) di Kabupaten Malang, akan diperuntukkan menjadi gedung kantor Koperasi Merah Putih atau kantor Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di desa setempat.

Merger untuk Sekolah Dasar Negeri (SDN), jelas Bupati Malang, HM Sanusi, yang populer dipanggil Abah Sanusi, hal yang harus segera dilakukan. Mengingat kondisi jumlah siswanya yang tidak memenuhi standar yang ditentukan oleh sistem pendidikan yang ada secara Nasional.

Advertisement

Ketentuan secara Nasional, untuk setiap rombongan belajar (Rombel) untuk Sekolah Dasar berjumlah 28 anak. Jika kurang dari 28 siswa per kelas, dinilai kurang efektif. Apalagi jika kurang dari 10 siswa setiap kelasnya.

“Karena siswanya terlalu sangat sedikit. Kondisinya harus di merger atau digabung. Tidak efektif dan tidak efisien, jika tidak dimerger,” katanya, kepada TIMES Indonesia, Rabu (4/6/2026).

Menurut Abah Sanusi, hingga saat ini, merger SDN di Kabupaten Malang memang tidak bisa langsung direalisasikan saat ini. Kini, masih terus dibahas untuk mencari solusi terbaik dan efektif. “Saya juga sudah musyawarahkan dengan pihak Kepala Sekolah dan Kepala Desa setempat,” katanya.

Ada beberapa Sekolah Dasar katanya, tidak bersedia untuk digabung. Masih memaksa untuk tidak digabung. Namun, kondisinya sudah tidak memungkinkan. “Karena siswanya sangat sedikit. Sudah harus di merger,” katanya.  

Awalnya, ada 26 Sekolah Dasar (SD) yang akan digabung. Namun, kini menyusut menjadi 16 sekolah. Ada 10 sekolah yang masih banyak pertimbangan dengan pihak pemerintah desa setempat.

Gedung SD Merger akan Dipakai Kantor Koperasi Merah Putih/BUMDes

Setelah ada proses merger nantinya, bekas gedung SD akan dipakai untuk kantor Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang menjadi program Nasional Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Gibran.

“Gedung yang sudah tidak dipakai SD nantinya, saya akan diberikan untuk menjadi kantor Koperasi Merah Putih atau kantor BUMDes. Nantinya bisa jadi tempat usaha Koperasi atau BUMdes,” jelas Abah Sanusi.

Abah Sanusi mengaku, pihaknya sudah membicarakan hal itu dengan pihak Kepala Desa setempat dan sangat menyetujuinya. “Kepala desa setuju semua,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Abah Sanusi juga menyampaikan dan merespon serius soal keberadaan Koordinator Wilayah (Korwil) sekolah di masing-masing kecamatan. “Nanti untuk Korwil akan saya tiadakan. Karena tidak efektif. Cukup kepala sekolah saja,” tegasnya.

Respon tegas Abah Sanusi meniadakan Korwil di masing-masing kecamatan itu, untuk tingkat SD dan SMP, karena seringnya terjadi dugaan kasus pungutan liar (pungli) yang diduga dikoordinir oknum Korwil.

“Nanti saya akan hapus Korwil. Langsung saja ke kepala sekolah. Tidak efektif adanya Korwil. Sering ada pungutan yang melanggar hukum. Saya akan tegas soal ini,” tegas Abah Sanusi.

Merger SD Ada di Tujuh 7 Kecamatan 

Dari data Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Sekolah Dasar (SD) yang akan digabung (merger) ada di tujuh kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Pakisaji, Lawang, Kasembon, Kromengan, Singosari, Sumberpujung dan Kecamatan Tirtoyudo.

Diberitakan sebelumnya, contoh Sekolah Dasar yang akan dimerger seperti SDN 3 Ardimulyo akan digabung menjadi SDN 2 Ardimulyo. SDN 3 Lawang dan SDN 5 Lawang akan digabung menjadi SDN 3 Lawang.

Sementara itu, data jumlah siswa SD untuk setiap tahun terus berkurang. Misalnya, tahun ajaran 2023/2024 terdapat 169.568 siswa. Untuk tahun ajaran 2025/2025 terdapat 167.146 siswa.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Suwadji, bahwa berkurangnya siswa itu disebabkan banyak hal. Secara umum karena masyarakat lebih memilih anaknya disekolahkan ke lembaga pendidikan swasta. Ada juga akibat dari jumlah usia anak yang berkurang.

Sekolah Dasar yang akan Dimerger

Adapun Sekolah Dasar (SD) yang akan dimerger di Kabupaten Malang diantaranya:

⁠SDN 2 Ardimulyo dimerger dengan SDN 3 Ardimulyo, Kecamatan Singosari
⁠SDN 2 Candirenggo dimerger dengan SDN 4 Candirenggo, Kecamatan Singosari
⁠SDN 2 Dengkol dimerger dengan SDN 3 Dengkol, Kecamatan Singosari
⁠SDN 1 Klampok dimerger dengan SDN 3 Klampok, Kecamatan Singosari
SDN 1 Pagentan dimerger dengan SDN 5 Pagentan, Kecamatan Singosari
⁠SDN 2 Tlogosari dimerger dengan SDN 1 Tlogosari, Kecamatan Tirtoyudo
⁠SDN 2 Karangduren dimerger dengan SDN 3 Karangduren, Kecamatan Pakisaji
⁠SDN 3 Lawang dimerger dengan SDN 5 Lawang, Kecamatan Lawang
⁠SDN 1 Sumberporong dimerger dengan SDN 3 Sumberporong, Kecamatan Lawang
⁠SDN 1 Kasembon dimerger dengan SDN 3 Kasembon, Kecamatan Kasembon
⁠SDN 1 Peniwen dimerger dengan SDN 2 Peniwen, Kecamatan Kromengan
⁠SDN 1 Kromengan dimerger dengan SDN 2 Kromengan, Kecamatan Kromengan
⁠SDN 1 Karangrejo dimerger dengan SDN 2 Karangrejo, Kecamatan Kromengan
⁠SDN 8 Sumberpucung dimerger dengan SDN 12 Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung
⁠SDN 6 Jatiguwi dimerger dengan SDN 2 Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung
⁠SDN 7 Sumberpucung dimerger dengan SDN 6 Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES