Peristiwa Daerah

Awali Bulan Bung Karno, TMP Surabaya Gencar Lakukan Machtsvorming

Minggu, 08 Juni 2025 - 10:16 | 9.89k
Anggota DPC Taruna Merah Putih saat konsolidasi dan menggalang massa sadar atau Machtsvorming yang merupakan gagasan Bung Karno. (FOTO: Dok.TMP)
Anggota DPC Taruna Merah Putih saat konsolidasi dan menggalang massa sadar atau Machtsvorming yang merupakan gagasan Bung Karno. (FOTO: Dok.TMP)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Bulan Juni identik dengan Bulan Bung Karno. Hal ini karena terjadi berbagai peristiwa sejarah yang lekat dengan sosok Proklamator tersebut.

Di tanggal 1 Juni, publik memeringati sebagai Hari Lahir Pancasila, yang bersumber dari penggalian pikiran oleh Bung Karno. Kelahiran Sukarno terjadi pada tanggal 6 Juni, sedangkan haul Bung Karno diperingati setiap tanggal 21 Juni. 

Advertisement

Anggota-DPC-Taruna-Merah-Putih-2.jpg

Untuk mengawali serangkaian kegiatan di Bulan Bung Karno, DPC Taruna Merah Putih (TMP) Kota Surabaya melakukan giat konsolidasi dan turun ke bawah dengan tajuk Machtsvorming.

Ketua DPC TMP Surabaya Aryo Seno Bagaskoro menjelaskan bahwa ide tentang Machtsvorming berawal dari gagasan Bung Karno dalam menggalang kekuatan massa sadar.

“Massa yang sadar adalah massa yang terdidik dan mengerti tujuan sejarah serta sosial politiknya. Jadi, bukan sekedar massa yang ikut-ikutan, tetapi yang kesadarannya dibangun secara kolektif," jelasnya, Minggu (8/6/2025).

Dalam kurun waktu seminggu, TMP Surabaya berkeliling dan mengadakan Machtsvorming di berbagai titik. Antara lain di Kecamatan Tambaksari, Rungkut, Tandes, Tegalsari, dan bersama beberapa komunitas pemuda.

Total ada lebih dari dua ratus orang yang telah mengikuti konsolidasi dan Machtsvorming yang dilakukan oleh TMP Surabaya dan akan terus berlanjut.

“Kami ingin berkeliling mendengar dan berbagi visi tentang rancang bangun yang diharapkan anak-anak muda tentang Kota Surabaya ke depan. Ini selaras dengan metode berpikir Bung Karno yang dialektis, berani melihat ke luar, dan menapak pada bumi yang ia tinggali," tambahnya.

Seno menambahkan, giat ini menjadi penting dilaksanakan untuk mengkonsolidasikan anak-anak muda Surabaya justru di momentum pasca tahun pemilu berakhir.

Ia berpendapat, justru seusai euforia politik pemilu berakhir, makna sesungguhnya dari politik gagasan dan politik karya diuji.

“Sehingga, suara anak-anak muda bukan hanya dilibatkan di momentum elektoral, tetapi terus digalang untuk merancang masa depan kotanya dan mencapai cita-cita," tandasnya.

Ia mengatakan, bahwa pasca Machtsvorming dilakukan, tahap selanjutnya adalah Machtsanweendig atau penggunaan kekuatan sadar untuk mencapai tujuan tertentu.

“Jadi setelah ini harus makin banyak tersedia ruang kontribusi pemikiran, keterlibatan peran, dan karya yang tercipta dari anak-anak muda Surabaya untuk kota dan lingkungannya," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES