Peristiwa Daerah

Kemendukbangga RI Tinjau Sleman, Bahas Penanganan Stunting dan Strategi Pembangunan Kependudukan

Rabu, 11 Juni 2025 - 19:40 | 8.80k
Pemukulan gong oleh perwakilan Kemendukbangga RI menandai dimulai kegiatan Workshop. (Foto: Humas Pemkab Sleman for TIMES Indonesia)
Pemukulan gong oleh perwakilan Kemendukbangga RI menandai dimulai kegiatan Workshop. (Foto: Humas Pemkab Sleman for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) atau BKKBN RI melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu (11/6/2025). Kegiatan ini berlangsung di Hotel Prima SR serta beberapa lokasi di wilayah Kapanewon Sleman.

Rombongan Kemendukbangga dipimpin oleh Inspektur Utama Ucok Abdulrauf Damenta dan Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Bonivasius Prasetya Ichtiarto. Mereka disambut langsung oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, serta Kepala BKKBN DIY Mohamad Iqbal Apriansyah.

Advertisement

Dalam rangkaian kunjungannya, Kemendukbangga menggelar Workshop Internalisasi Peta Jalan Pembangunan Kependudukan 2025–2029, memberikan pembinaan kepada Penyuluh Keluarga Berencana (PKB/PLKB), dan memantau langsung implementasi program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) di Kalurahan Triharjo dan Caturharjo.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan Kemendukbangga dalam upaya percepatan penurunan stunting. Ia juga menyebutkan bahwa program GENTING merupakan salah satu strategi cepat (quick wins) yang sangat relevan di Sleman.

“Stunting merupakan isu strategis karena berpengaruh langsung terhadap kualitas sumber daya manusia di masa depan. Kami bersyukur angka stunting di Sleman tahun 2024 turun menjadi 4,41 persen, dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 4,51 persen,” ungkap Danang.

Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Sleman berkomitmen mendukung penuh program GENTING, salah satunya melalui sinergi dengan dunia usaha dalam bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) untuk ikut serta sebagai orang tua asuh bagi anak-anak yang berisiko stunting.

Sementara itu, Inspektur Utama BKKBN RI, Ucok Abdulrauf Damenta, dalam pemaparan Workshop Internalisasi GDPK 2025–2029, menegaskan pentingnya kebijakan pembangunan kependudukan yang terintegrasi dan berkelanjutan dalam menyongsong bonus demografi dan tantangan populasi menua.

“Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) disusun sebagai pedoman bagi daerah dalam mengelola isu-isu kependudukan. Paradigma baru Kemendukbangga adalah memberdayakan masyarakat agar menjadi generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045,” jelas Ucok.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta mempercepat penanganan stunting dan pelaksanaan program pembangunan keluarga berbasis data dan kebutuhan lokal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES