Peristiwa Daerah

Bhante Thailand Kunjungi Kota Mojokerto, Pererat Hubungan Internasional Melalaui Wayang dan Sejarah Majapahit

Jumat, 13 Juni 2025 - 19:44 | 11.31k
Kunjungan Bhante Luong Po dari Museum Nang Yai Wat Khanon, Thailand, di Museum Gubug Wayang Mojokerto, Jumat (13/6/2025). (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Kunjungan Bhante Luong Po dari Museum Nang Yai Wat Khanon, Thailand, di Museum Gubug Wayang Mojokerto, Jumat (13/6/2025). (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MOJOKERTOWali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menyambut hangat kunjungan Bhante Luong Po dari Museum Nang Yai Wat Khanon, Thailand, di Museum Gubug Wayang Mojokerto, Jumat (13/6/2025). Kunjungan ini menjadi momen penting dalam mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan Thailand, khususnya melalui seni tradisional wayang.

“Selamat datang di Mojokerto, pusat Kerajaan Majapahit pada abad ke-13 hingga 16 Masehi,” ujar Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto, Jumat (13/6/2025).

Advertisement

Ning Ita menjelaskan peran strategis Kota Mojokerto di masa lalu sebagai pusat perdagangan penting Kerajaan Majapahit. Ia menyoroti peran vital Pelabuhan Canggu dan Sungai Brantas yang kala itu menjadi jalur utama perdagangan dan transportasi, menghubungkan pedalaman Jawa dengan dunia luar. Tak hanya membahas sejarah, Ning Ita juga menyampaikan harapannya agar kerja sama budaya dapat terus berlanjut.

“Saya berharap tahun depan Bhante bisa datang lagi ke Kota Mojokerto, untuk menikmati lebih banyak wisata sejarah dan budaya yang kami miliki,” ungkapnya.

Melalui penerjemah, Bhante Luong Po, selaku kepala Wat Khanon sekaligus Ketua Pusat Budaya Wayang Kulit Besar Thailand mengungkapkan rasa terima kasih dan kekagumannya terhadap pelestarian budaya di Kota Mojokerto. Ia juga menyampaikan antusiasmenya untuk menjajaki kerja sama yang lebih erat ke depannya.

“Kami sangat senang. Jika ada kesempatan, kami ingin bekerja sama lebih lanjut,” ungkap Bhante Luong Po.

Pertemuan ini menjadi langkah kecil namun signifikan dalam diplomasi budaya, yang tidak hanya memperkuat hubungan antarnegara, tetapi juga mempertegas peran seni tradisional sebagai bahasa universal yang menyatukan perbedaan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES