Peristiwa Daerah

Kawasan Industri Bontang Lestari Masih Sepi, Tantangan Infrastruktur Jadi Perhatian Pemerintah

Minggu, 15 Juni 2025 - 08:02 | 12.52k
Karel, Analis Kebijakan Ahli Madya di DPMPTSP Bontang (FOTO: Kusnadi/TIMES Indonesia)
Karel, Analis Kebijakan Ahli Madya di DPMPTSP Bontang (FOTO: Kusnadi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONTANG – Kawasan Peruntukan Industri (KPI) Bontang Lestari digadang-gadang menjadi motor penggerak ekonomi baru di Kota Bontang. Namun, kenyataannya, realisasi pemanfaatan kawasan ini masih jauh dari harapan.

Dari total luas 1.102,94 hektar yang disiapkan, hanya dua perusahaan yang aktif beroperasi: PT Energi Unggul Persada (pengolahan minyak sawit) dan PT Graha Power Kaltim (pembangkit listrik). Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas strategi pengembangan kawasan industri yang dicanangkan pemerintah kota.

Advertisement

Karel, Analis Kebijakan Ahli Madya di DPMPTSP Bontang, menyebutkan bahwa masih banyak lahan menganggur di KPI. Pemerintah, kata dia, telah aktif mempromosikan kawasan ini, namun realisasi investasi masih berjalan lambat. “Di sana baru ada dua perusahaan yang beroperasi,” ungkapnya, Jumat (13/6/2025).

Karel juga menilai lambatnya pertumbuhan kawasan industri ini tak lepas dari persoalan infrastruktur pendukung yang belum memadai. Absennya pelabuhan di kawasan Bontang Lestari, misalnya, menjadi kendala logistik yang cukup signifikan.

“Tanpa pelabuhan, arus distribusi barang dari dan ke kawasan industri akan terhambat. Biaya transportasi menjadi tinggi, dan ini tidak menarik bagi investor,” katanya.

Meski demikian, ada secercah harapan. PT Pupuk Kaltim berencana membangun pabrik soda ash di kawasan ini. Produk soda ash yang memiliki banyak potensi turunan diyakini dapat menarik investor di sektor hilir. Selain itu, rencana pembangunan pelabuhan di Bontang Lestari bisa menjadi titik balik jika segera direalisasikan.

Karel optimistis, dengan sinergi antara investasi industri dan pembangunan infrastruktur, kawasan ini akan berkembang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES