Gresik Kebut Rehabilitasi Ruang Kelas hingga Peningkatan Puskesmas Jadi Rawat Inap

TIMESINDONESIA, GRESIK – Pemkab Gresik terus berupaya dalam merehabilitasi infrastruktur pendidikan melalui perbaikan ruang kelas. Selain itu, perbaikan infrastruktur jalan juga menjadi perhatian.
Hal itu disampaikan Plt Bupati Gresik Asluchul Alif saat pemaparan realisasi Program 100 Hari Kerja saat Bupati Fandi Akhmad Yani dan Asluchul Alif dilantik menjadi bupati dan wakil bupati.
Advertisement
Menurut Alif sejumlah sektor menjadi perhatian seperti pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, hingga penanganan banjir telah dilakukan dengan capaian yang memuaskan.
“Alhamdulillah, hampir seluruh program tercapai 100 persen, bahkan ada yang melebihi target. Meski begitu, masih ada beberapa yang perlu penyesuaian di lapangan karena dinamika kondisi,” ujar dr. Alif, Selasa (17/6/2025).
Dalam 100 hari ini, Pemkab Gresik berhasil memperkuat akses pendidikan dan pemerataan layanan. Sebanyak 144 mahasiswa dari keluarga kurang mampu menerima Beasiswa Mahasiswa Produktif.
Sementara itu, 100 anak berkebutuhan khusus memperoleh layanan pendidikan melalui program Hatiku Padamu (HTM), yang diperkuat dengan penempatan 129 guru pendamping disabilitas.
"Rehabilitasi enam SD pun telah tuntas, dengan capaian 120 persen dari target. Bahkan, 4.058 guru swasta di tingkat SD/MI dan SMP/MTs kini mendapat insentif sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya," ujarnya.
Pada tahun 2025, melalui program revitalisasi dan rehabilitasi ruang kelas di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Untuk jenjang SD, total sebanyak 187 ruang kelas direvitalisasi dan direhabilitasi.
Dari jumlah tersebut, 132 ruang kelas dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta dana pokok pikiran (pokir), sedangkan 55 ruang kelas dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sementara itu, di jenjang SMP, total terdapat 49 ruang kelas yang mendapat perbaikan. Rinciannya, 12 ruang kelas bersumber dari dana pokir, 11 ruang kelas dari APBD, dan 26 ruang kelas lainnya masuk dalam program revitalisasi.
Sektor kesehatan menjadi perhatian utama. RS Gresik Sehati kini hadir untuk warga wilayah selatan, dengan akreditasi yang menjamin kualitas layanan. Hal ini menanggapi 144 penyakit yang harus diselesaikan di faskes pertama.
"Enam puskesmas telah ditingkatkan menjadi rawat inap, dengan penambahan 19 tempat tidur dan tenaga medis termasuk dokter spesialis untuk Bawean," ujarnya.
Tak hanya itu, 1.371 kader kesehatan telah dilatih—tiga kali lipat dari target. Penanganan stunting juga digencarkan melalui program GUS (Gresik Urus Stunting), Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), dan pendampingan pranikah lewat aplikasi Detak Keris.
"Deteksi dini TBC pun menunjukkan keberhasilan luar biasa, dengan 9.228 kasus terduga ditemukan dari target 5.000 (185%)," ujarnya.
Penanganan banjir Kali Lamong menjadi perhatian serius. Normalisasi sepanjang 9,86 km dan perbaikan tanggul di tujuh titik telah rampung. Bahkan capaian ini melampaui target hingga 197 persen. Di sektor jalan, perbaikan sepanjang 18,6 km berhasil dilakukan melalui Unit Reaksi Cepat (URC).
“Salah satu indikator keberhasilan adalah cepatnya air surut saat banjir. Meski cukup besar, air surut dalam satu hari,” kata dr. Alif. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |