Peristiwa Internasional

Warga Amerika Itu Ramah, Jujur, Respect dan Menghormati Perbedaan

Kamis, 20 Desember 2018 - 17:07 | 202.46k
Keakraban warga AS dirasakan rombongan dari Indonesia. (FOTO: Abdulloh Hamid/TIMES Indonesia)
Keakraban warga AS dirasakan rombongan dari Indonesia. (FOTO: Abdulloh Hamid/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTASelama 20 hari lebih Abdulloh Hamid, dosen UIN Sunan Ampel Surabaya dan kontributor TIMES Indonesia, mengikuti program IVLP (International Visitor Leadership Program) di Amerika Serikat. Program dari US Departement of State (Kementerian Luar Negeri Amerika) diikuti sejumlah perwakilan dari Indonesia. Berikut lanjutan catatan perjalanannya.

***

Advertisement

Dari berbagai kunjungan itu, saya mendapati beberapa cerita yang sama dari komunitas muslim di Amerika. Yakni, jika ada kejadian kejahatan dan jika pelakunya seorang muslim, maka akan cepat dinarasikan dengan kejahatan teroris.

Sebaliknya, jika ada kejahatan yang dilakukan oleh non muslim, maka narasi yang dibangun adalah kejahatan lokal. Pelakunya terkena gangguan jiwa dan seterusnya. Mimpi masyarakat muslim Amerika adalah tidak adanya imej bahwa Islam itu indentik dengan teroris.

Islam sesungguhnya agama cinta damai, menghormati yang tua, menyayangi yang muda, teroris yang berjumlah sangat sedikit memutarbalikkannya. Muslim Amerika ingin mempunyai kesempatan yang sama dalam akses pekerjaan dan akses pemerintah, ketika pemerintah mau mengambil kebijakan bisa melibatkan masyarakat muslim Amerika (bottom up, bukan top down).

Ketika menangani dugaan kejahatan yang dilakukan seorang muslim, agar didekati dengan pendekatan soft approach melibatkan organisasi-organisasi muslim yang telah ada di Amerika bukan dengan hard approach (senjata dll). 

Ketika kita melihat Amerika Serikat (AS) dari luar, kita akan melihat kebijakan Presiden Donald Trump yang kontroversi. Namun jika melihat lebih dalam kebijakan Amerika sangat berbeda 180 derajat. Pemerintah federal AS hanya menangani beberapa bagian yaitu pertahanan, hukum, politik luar negeri, dan keuangan.

Selebihnya diatur oleh negara bagian masing-masing, ketika di sana, kita akan menemukan orang Amerika yang ramah, jujur, disiplin, respect dan menghormati perbedaan. Kebijakan pemerintah Amerika tidak bisa hanya diputuskan oleh Presiden dan menterinya saja namun harus mendapat persetujuan oleh senator negara bagian, dewan perwakilan negara bagian serta mendapat persetujuan dari yudikatif.

Pemerintah Amerika Serikat melindungi semua warganya termasuk yang beragama Islam dalam menjalankan ibadahnya, memberikan waktu dan tempat ketika warganya yang muslim mau menjalankan ibadahnya. Itu merupakan amanah amanden pertama dari Undang-Undang Amerika. Walaupun dengan segala keterbatasannya umat Islam Amerika mengalami pertumbuhan yang lumayan pesat, dan dalam kehidupan sehari-hari warga Amerika bisa hidup berdampingan saling menghargai dan menghormati, mayoritas melindungi minoritas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES