Peristiwa Internasional

Ganggang Salju Bermunculan di Benua Antartika

Rabu, 20 Mei 2020 - 21:43 | 102.10k
Ganggang salju berwarna hijau di Pulau Anchorage di Antartika. (FOTO: Dr Matt DaveyAFP melalui Getty Images)
Ganggang salju berwarna hijau di Pulau Anchorage di Antartika. (FOTO: Dr Matt DaveyAFP melalui Getty Images)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Para ilmuwan telah memetakan awal ekosistem baru di Antartika saat ganggang mikroskopis berwarna hijau bermunculan di permukaan salju yang mencair, dan berpotensi menciptakan sumber nutrisi bagi spesies lain.

Tim Inggris yang melakukan penelitian, seperti ditulis Andrew Gray di laman Guardian, percaya bahwa ganggang ini akan semakin luas keberadaannya di masa depan karena pemanasan global serta menciptakan lebih banyak kondisi cair yang mereka butuhkan untuk berkembang.

Advertisement

Ganggang-salju-berwarna-hijau-di-Pulau-Anchorage-di-Antartika.jpg

Di beberapa daerah, bentuk kehidupan sel tunggal itu sangat padat sehingga mengubah salju menjadi hijau dan dapat dilihat dari luar angkasa. Begitu menurut penelitian yang diterbitkan pada hari Rabu di jurnal Nature Communications.

Ahli biologi dari University of Cambridge dan British Antartic Survey menghabiskan 6 tahun untuk mendeteksi dan mengukur ganggang salju hijau itu dengan  menggunakan kombinasi data satelit dan pengamatan di darat.

Hasilnya, peta ganggang skala besar pertama di Antartika akan digunakan sebagai garis dasar untuk menilai kecepatan bagaimana benua putih itu berubah menjadi hijau karena krisis iklim dan berpotensi menawarkan rezeki bagi spesies lain di sana.

Mereka juga menemukan bahwa ganggang tersebut telah membentuk ikatan yang erat dengan spora jamur dan bakteri kecil.

"Itu sebuah komunitas. Ini berpotensi membentuk habitat baru. Ini adalah awal dari ekosistem baru," kata Matt Davey dari Universitas Cambridge, salah satu ilmuwan yang memimpin penelitian ini.

Ia menggambarkan peta alga sebagai potongan yang hilang dari siklus karbon di Antartika.

Ini mengidentifikasi 1.679 mekar  ganggang salju hijau itu tersebar bersamaan di area seluas 1,9 km persegi, sama dengan penyerap karbon sekitar 479 ton per tahun. Ini setara dengan emisi sekitar 875.000 perjalanan mobil di Inggris, meskipun secara global terlalu kecil untuk membuat banyak perbedaan pada anggaran karbon planet ini.

Hampir dua pertiga dari ganggang hijau itu ditemukan di pulau-pulau kecil dan dataran rendah di sekitar utara semenanjung Antartika, yang telah mengalami beberapa pemanasan paling intens di dunia, dengan catatan suhu baru yang dibuat musim panas ini. Alga salju kurang mencolok di daerah selatan yang lebih dingin.

Para ilmuwan sebelumnya telah mengamati peningkatan lumut hijau dan lumut, tetapi ini tumbuh sangat lambat dibandingkan dengan ganggang.

Dimasa depan, mereka juga akan mengukur ganggang merah dan oranye dan menghitung bagaimana keberadaan bentuk warna-warni seperti itu dapat mempengaruhi kualtas albedo yang mencerminkan panas dari salju.

Namun yang jelas, para ilmuwan Inggris telah memetakan awal ekosistem baru di benua Antartika itu, saat ganggang mikroskopis berwarna hijau bermunculan di permukaan salju yang mencair, dan berpotensi menciptakan sumber nutrisi bagi spesies lain. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Adhitya Hendra
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES