Peristiwa Internasional

Terjerat Korupsi, Mantan Raja Juan Carlos Harus Meninggalkan Spanyol

Selasa, 04 Agustus 2020 - 07:48 | 34.29k
Juan Carlos, mantan Raja Spanyol yang akan meninggalkan negaranya. (FOTO: BBC/Getty Image)
Juan Carlos, mantan Raja Spanyol yang akan meninggalkan negaranya. (FOTO: BBC/Getty Image)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sejarah memilukan terukir di tahun 2020 ini, yakni mantan Raja Spanyol, Juan Carlos, 82, akan meninggalkan negaranya karena dikaitkan dengan proses penyelidikan dugaan korupsi.

Keputusan itu seperti dilansir BBC, ia tulis dengan harapan putranya, Felipe bisa meneruskan fungsinya sebagai raja dengan tenang.

Advertisement

Pernyataan dari istana Zarzuela mengatakan bahwa Raja Felipe VI telah menyampaikan "rasa hormat dan terima kasih yang tulus" kepada ayahnya atas keputusan ini.

"Dipandu oleh keyakinan untuk melayani rakyat Spanyol, lembaga-lembaga, sebagai raja, saya memberi tahu anda tentang keputusan saya saat ini untuk meninggalkan Spanyol. Keputusan ini saya buat dengan emosi yang dalam tetapi dengan ketenangan yang besar," kata Juan Carlos dalam suratnya.

Sementara dari istana Zarzuela,  Raja Felipe VI telah menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tulus kepada ayahnya atas keputusan ini.

Tidak jelas kapan mantan raja akan meninggalkan Spanyol dan di mana ia akan tinggal. Tetapi ia akan siap jika sewaktu-waktu jaksa perlu mewawancarainya.

Mahkamah Agung Spanyol  membuka penyelidikan sejak Juni 2020 lalu atas dugaan keterlibatan Juan Carlos dalam kontrak kereta api kecepatan tinggi di Arab Saudi.

Juan Carlos turun tahta pada tahun 2014 setelah hampir 40 tahun menjadi raja menyusul penyelidikan korupsi yang diduga melibatkan suami putrinya dan perjalanan berburu gajah yang kontroversial yang dilakukan raja selama krisis keuangan Spanyol.

Ia kemudian menyerahkan kekuasaannya kepada putranya, Felipe.

Keputusan Juan Carlos ini akan mencatat sejarah dimana ia adalah pemimpin yang dengan terampil membimbing Spanyol dari kediktatoran menuju demokrasi setelah kematian Jenderal Franco pada tahun 1975.

Juan Carlos lahir di Roma, Italia, pada tahun 1938. Ia naik tahta pada 22 November 1975, dua hari setelah kematian diktator fasis Jenderal Francisco Franco. Juan Carlos dikagumi karena membimbing Spanyol ke demokrasi selama periode yang sulit.

Namun setelah 39 tahun memerintah, Juan Carlos menuai kritik yang terus menerus. Tahun 2014 ia menyerahkan kekuasaannya kepada Felipe menyusul penyelidikan kasus korupsi pembangunan jalur kereta super cepat Mekah-Madinah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES