Badai Sally Menghantam Amerika Serikat, Satu Meninggal Satu Hilang

TIMESINDONESIA, AS – Badai Sally akhirnya benar-benar menghantam Florida dan Alabama, Amerika Serikat dan menyebabkan seorang meninggal seorang lagi hilang serta setengah juta orang lainnya kehilangan aliran listrik.
Badai tropis tersebut mendarat di Gulf Shores, Alabama, pada pukul 04:45 waktu setempat pada hari Rabu, dengan kecepatan angin maksimum 105mph (169 km / jam).
Advertisement
Satu orang meninggal satu lagi hilang di kota Oranye Beach, Alabama. Namun Walikota Alabama, Tony Kennon tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Gelombang air mencapai tinggi lebih dari 1,5 meter di Kota Pensacola, Florida, dan membuat sebuah tongkang terlempar ke jembatan Teluk Pensacola, Bay Bridge yang sedang dibangun sehingga membuat sebagian jembatan itu hancur.
Dilansir BBC, ratusan orang berhasil diselamatkan ketika banjir menerjang kawasan itu. Menurut NHC (National Hurricane Center), bencana dan banjir yang mengancam jiwa terus berlanjut di bagian Florida Panhandle dan Selatan Alabama.
NHC menyebut, badai kategori 2 ini memiliki kecepatan angin 96 hingga 110 mph . "Anginnya yang sangat berbahaya," sebut NHC dan badai Kategori 2 ini biasanya menyebabkan kerusakan pada rumah dan pohon yang berakar pendek.
Badai kemudian menjadi depresi tropis dengan kecepatan angin yang menurun hingga 35mph, tetapi curah hujan yang deras dan gelombang badai yang tinggi telah menyebabkan sebagian besar kerusakan.
Badai Sally ini menyebabkan lebih dari setengah juta orang Amerika kehilangan listrik karena hujan lebat dan gelombang badai menghantam pantai Teluk AS. Meskipun Badai Sally melemah setelah mendarat sebagai badai Kategori 2 pada hari Rabu, tetapi ia terus bergerak dan menghantam Florida dan Alabama.
"Badai ini seperti membawa 'empat bulan hujan ke dalam empat jam' di kota itu," kata kepala pemadam kebakaran Pensacola, Ginny Cranor seperti diutarakan kepada CNN.
Ketika badai Sally ini bergerak ke utara dari pantai, sekitar 550.000 penduduk di daerah yang terkena bencana di Amerika Serikat, hidup dalam kegelapan pada Rabu malam. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |