Penemuan Sarkofagus Berumur 2500 Tahun di Mesir Terus Bertambah

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Penemuan sarkofagus atau tempat untuk menyimpan jenazah yang usianya lebih dari 2.500 tahun di pekuburan luas di selatan Kairo, Mesir, terus bertambah kini menjadi 59.
Sarkofagus umumnya terbuat dari batu. Namun sarkofagus yang ditemukan di pekuburan ibu kota Mesir kuno, Memphis ini terbuat dari kayu dan dipenuhi hiasan.
Advertisement
Sisa-sisa mumi yang dibungkus dengan kain penguburan di Situs Warisan Dunia UNESCO itu memiliki prasasti hieroglif dalam warna-warna cerah.
Arkeolog di Mesir, seperti dilansir di Al Jazeera ditelah mengumumkan penemuan 59 peti mati kayu yang diawetkan dengan baik dan tertutup yang terkubur lebih dari 2.500 tahun yang lalu.
Pengumuman penemuan peti mati ini adalah pengumuman besar pertama sejak wabah Covid-19 di Mesir, yang menyebabkan penutupan museum dan situs arkeologi selama sekitar tiga bulan sejak akhir Maret.
Puluhan patung juga ditemukan di daerah tersebut termasuk patung perunggu yang menggambarkan Nefertem, dewa kuno bunga teratai
"Kami sangat senang dengan penemuan ini," kata sekretaris jenderal Dewan Purbakala Tertinggi, Mostafa Waziri.
Tiga minggu lalu, awalnya ditemukan 13 peti mati dan telah diumumkan. Disuga masih banyak lagi benda purbakala itu di kedalaman hingga 12 meter (40 kaki).
Menteri Pariwisata dan Purbakala Khaled al-Anani mengatakan, kemungkinan sejumlah peti mati lainnya masih terkubur di dekat piramida Djoser yang berusia 4.700 tahun itu.
"Sarkofagus yang disegel lebih dari 2.500 tahun yang lalu itu diduga berasal dari Periode Akhir Mesir kuno, sekitar abad keenam atau ketujuh SM," kata menteri.
"Saya telah menyaksikan pembukaan salah satu peti mati… mumi itu tampak seperti dimumikan kemarin," tambah al-Anani.
Penggalian di Saqqara dalam beberapa tahun terakhir ini memang telah menemukan banyak artefak serta mumi ular, burung, kumbang scarab, dan hewan lainnya.
Hasil penelitian sementara ini menunjukkan bahwa sarkofagus itu kemungkinan besar milik para pendeta, negarawan senior, dan tokoh terkemuka dalam masyarakat Mesir kuno dari dinasti ke-26.
Studi pendahuluan menunjukkan bahwa sarkofagus kemungkinan besar milik para pendeta, negarawan senior, dan tokoh terkemuka dalam masyarakat Mesir kuno dari dinasti ke-26, kata al-Anani.
Semua peti mati itu akan dibawa ke Museum Mesir Agung yang akan segera dibuka di Dataran Tinggi Giza.
Mereka akan ditempatkan di seberang aula yang menampung 32 sarkofagus tersegel lainnya untuk para pendeta dari dinasti ke-22, yang ditemukan tahun lalu di kota selatan Luxor.
Pembukaan Museum Agung Mesir yang sempat tertunda beberapa kali direncanakan pada tahun 2021. Museum ini akan menampung ribuan artefak, dari berbagai era sejarah Mesir, dari periode pra-dinasti hingga periode Yunani-Romawi.
Mesir berharap kesibukan penemuan arkeologi berupa Sarkofagus dalam jumlah yang terus bertambah di pekuburan luas di selatan Kairo, Mesir ini akan bisa meningkatkan sektor pariwisata vitalnya yang telah mengalami banyak guncangan sejak pemberontakan Musim Semi Arab 2011, dan yang terbaru karena pandemi Covid-19. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |