Populasi Ulat Kucing Paling Beracun Meningkat di Amerika Serikat

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ulat kucing, begitu spesies ini dinamai karena bentuknya yang mirip kucing berbulu lebat dan seperti ada ekornya. Ulat ini adalah yang paling beracun dan saat ini populasinya meningkat di negara bagian Virginia, Amerika Serikat.
NBC Wahington melansir, Departemen Kehutanan Virginia sampai-sampai mengeluarkan peringatan agar orang-orang untuk menjauhi ulat yang sangat berbulu itu. Nama ilmiah hewan ini Megalopyge opercularis, dan menjadi salah satu ulat paling beracun di Amerika Serikat.
Advertisement
Ulat kucing ini lebih berbahaya daripada seperti yang terlihat menggemaskan pada awalnya, karena seperti rambut palsu yang sedang menggeliat.
Laporan penampakan ulat kucing ini bermunculan di Virginia. "Mungkin karena saat ini sedang musim berkembang biak ngengat opercularis Megalopyge," kata Kepala Departemen Entomologi Virginia Tech, Dr. Timothy Kring.
"Kami tidak memiliki data yang menunjukkan bahwa mereka lebih umum di Virginia tahun ini, meskipun secara umum lebih sering terlihat di musim gugur," ujarnya.
Makhluk itu biasanya berukuran tidak lebih dari 1,6 inci tetapi dapat menyebabkan reaksi menyakitkan yang serius pada kulit manusia.
Menurut para peneliti di University of Florida, sekali menyentuh dalam beberapa menit kemudian anda bisa menderita rasa sakit yang hebat, bengkak, ruam gatal dan bercak.
Efek samping yang lebih serius adalah demam, kram dan mual serta muntah atau bahkan gejala syok juga mungkin terjadi pada kasus terburuk.
Karena itu menurut Donald W Hal dari University of Florida, Ulat kucing atau Megalopyge opercularis ini menjadi salah satu ulat paling berbahaya di Amerika Serikat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |