Peristiwa Internasional

Imam Shamsi Ali: Tak Jalani Diplomasi dengan Israel, Bukan Berarti Membenci Yahudi

Senin, 28 Desember 2020 - 14:05 | 97.60k
Direktur Jamaica Muslim Center, Imam Shamsi Ali dan tokoh Yahudi. (FOTO: Shamsi Ali for TIMES Indonesia)
Direktur Jamaica Muslim Center, Imam Shamsi Ali dan tokoh Yahudi. (FOTO: Shamsi Ali for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Direktur Jamaica Muslim Center, Imam Shamsi Ali mengatakan, meskipun negara Indonesia tak ingin menjalankan diplomasi dengan Israel, bukan lantas harus membenci orang yang beragama Yahudi.

Hal itu dikarenakan, dalam agama Islam, tak memperbolehkan membenci yang berbeda agama. Termasuk pada pemeluk Yahudi tersebut.

Advertisement

"Akhirnya saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa posisi RI, dan saya pribadi, tidak harus dimaknai sebagai kebencian kepada pemeluk agama Yahudi. Karena sejatinya Islam tidak membenci orang lain hanya karena beda agama," katanya kepada TIMES Indonesia, Senin (28/12/2020).

Ia pun menjelaskan, dirinya sendiri di Amerika Serikat (AS) adalah salah seorang yang aktif membangun dialog antar agama, termasuk dengan tokoh-tokoh Yahudi.

"Bahkan saya pernah menulis sebuah buku bersama seorang pendeta Yahudi berjudul 'Anak-Anak Ibarahim: isu-isu yang menyatukan dan membedakan antara Yahudi dan Muslim'," jelasnya.

Saat ini, buku tersebut sedang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan Hebrew atau bahasa resmi Yahudi dan telah diluncurkan di Dubai beberapa hari lalu.

"Saya pribadi tidak hadir pada acara peluncuran itu karena terlanjur ada agenda lain. Tapi juga karena saya masih memiliki posisi tegas menentang normalisasi hubungan negara-negara Islam dan Israel," katanya.

"Harapan kita adalah semoga suatu ketika bangsa Palestina mendapatkan kemerdekannya," harapnya.

Menurutnya, kemerdekaan Palestina banyak ditentukan oleh 'political will' dari Israel untuk mengembalikan hak-hak bangsa Palestina seperti pada perjanjian tahun 1967, yakni bangsa Palestina memiliki negara secara berdaulat dan menjadi tetangga yang baik bagi Israel.

"Pada masa itulah Indonesia dan negara-negara Muslim dapat menjalin hubungan diplomasi secara normal dengan Israel sebagaimana hubungannya dengan semua negara yang ada di dunia ini," ujar Imam Shamsi Ali. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES