5 Masalah Global yang Harus Jadi Perhatian pada Tahun 2021

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tahun 2020 telah memberikan kita banyak pelajaran. Pandemi Covid-19 adalah yang paling memukul, kehadirannya melumpuhkan hampir semua sendi kehidupan manusia. Sebagai bentuk antisipasi di tahun yang baru ini, Rajesh Mirchandani menulis dalam United Nations Foundations, 5 masalah global yang harus menjadi prioritas pada tahun 2021.
1. Memastikan ekuitas dan inklusifitas dalam berbagai aspek kehidupan
Pandemi Covid-19 nyata-nyata telah memberikan dampak lebih terhadap masyarakat rentan di berbagai belahan dunia, terutama bagi wanita, anak perempuan, orang dengan ras warna kulit yang berbeda, dan mereka yang kesulitan mendapatkan akses kesehatan.
Advertisement
Pandemi Covid-19 diprediksi akan mendorong lebih dari 71 juta orang menjadi sangat miskin. Lantas apa yang harus kita lakukan?
Pertama, menyediakan akses yang adil terutama dalam pemberian vaksin dan perawatan kesehatan tanpa memandang status sosial.
Kedua, dampak sosial dan psikologis harus menjadi perhatian. Kita semua mengetahui bahwa kekerasan dalam rumah tangga telah meningkat sebanyak 30% di beberapa negara selama masa karantina. PBB juga telah memperkirakan bahwa kesulitan yang diakibatkan pandemi Covid-19 akan mendorong 13 juta lebih perempuan sebelum usia 18 untuk menikah.
Ketiga, pada bidang pendidikan yang saat ini menjadi serba online. Bagi masyarakat yang tidak memiliki akses internet dan komputer akan mengalami kesulitan tersendiri. Menurut data dari Bank Dunia, terdapat 1,6 miliar siswa putus sekolah pada puncak pertama pandemi bulan April 2020. Maka kemudahan akses pendidikan harus menjadi perhatian.
2. Mempercepat kemajuan pada pembangunan berkelanjutan
Tahun 2021 menjadi penanda bahwa tersisa 9 tahun lagi bagi setiap negara dunia untuk memenuhi janjinya dalam mencapai program SDG's (Sustainable Development Goals) pada tahun 2030.
SDG's merupakan suatu rencana aksi global yang telah disepakati bersama oleh para pemimpin dunia yang berisikan 17 tujuan dan 169 target yang diharapkan dapat mengakhiri permasalahan dunia seperti kemiskinan, kesenjangan hingga lingkungan.
Indonesia termasuk negara yang menyepakati program tersebut. Tentunya, dengan adanya pandemi ini program-progam yang dicanangkan akan mengalami hambatan.
3. Berdamai dengan bumi kita sendiri
Selain pandemi dan isu sosialnya, kita juga tengah menghadapi krisis lingkungan yang lebih luas karena terganggunya ekosistem kehidupan. Tahun 2020 telah memberikan banyak permasalahan lingkungan seperti kebakaran hutan, angin topan, banjir, dan kekeringan di seluruh dunia.
Maka 2021 menjadi tahun yang menentukan kesehatan planet kita selama beberapa tahun yang akan datang dengan banyak memberikan perhatian pada permasalahan lingkungan.
PBB akan terus menyerukan isu lingkungan ini, yang nantinya akan berpuncak pada UN Climate and Biodiversity Summits pada akhir tahun. Rencananya agenda tersebut akan digelar di Glasgow, Skotlandia dan Kunming, Tiongkok untuk mendorong komitmen negara-negara mengurangi gas emisi dunia.
Mengingat lebih dari 110 negara di dunia telah berkomitmen untuk netralitas karbon pada tahun 2050, termasuk bagi negara-negara yang mewakili lebih dari 65% emisi karbondioksida global. Lebih dari 70% ekonomi dunia akan membuat komitmen ambisius untuk netralitas karbon.
4. Menghadapi bencana kemanusiaan yang tidak menentu
The World Food Programme (WFP) menyatakan bahwa tahun 2021 akan terjadi bencana kemanusiaan terburuk sejak awal berdirinya PBB. Direktur WFP, David Beasley mengatakan bahwa akan ada 235 juta orang yang membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan.
Angka tersebut meningkat 40% dari tahun 2020. Lebih buruknya lagi, kita akan melihat tingkat krisis kelaparan di sebagian besar Afrika dan Timur Tengah.
Akibatnya kekerasan di seluruh dunia akan melonjak.
Efek Covid-19 di Kongo telah menyebabkan peningkatan kerawanan pangan dari 15,5 juta menjadi 22 juta. Di bagian Afrika Barat, Burkina Faso merasakan krisis kelaparan yang meningkat tiga kali lipat menjadi 3,3 juta orang. Sebab Covid-19 menambah masalah pengungsian, ketidakamanan, dan sulitnya akses sosial.
Pada tahun 2021, PBB merencanakan UN’s Planned Food Systems Summit yang akan menjadi momen penting untuk membantu menggerakkan dunia menuju model yang lebih berkelanjutan dalam menangani permasalahan pangan yang ada.
5. Kerjasama multilateral sebagai prioritas
Tahun 2020, PBB memperingati ulang tahunnya yang ke-75. Saat itu lebih dari 87% responden yang ditanya percaya, bahwa kerjasama global sangat penting untuk menghadapi tantangan pandemi Covid-19. Maka kerjasama multilateral menjadi lebih penting hari ini.
Hal itu juga telah dibuktikan oleh UN Foundation yang berhasil mengumpulkan 238 juta dolar untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dari 650.000 orang donatur, bisnis, dan organisasi.
Pada 2021, Sekretaris Jenderal PBB akan memimpin untuk menghidupkan kembali kerjasama global guna memperkuat koordinasi untuk menghadapi tantangan masa depan. Kuncinya terdapat pada aspek multilateralisme yang lebih luas dan inklusif.
Di sisi lain, krisis yang terjadi telah memberikan arti penting bagi dunia bahwa solidaritas antar negara dan setiap elemen masyarakat agar bersatu menghadapi setidaknya 5 masalah global di tahun 2021 ini secara bersama-sama.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |