Peristiwa Internasional

Tolak Jalankan Perintah Junta Militer, Tiga Polisi Myanmar Kabur ke India

Kamis, 04 Maret 2021 - 19:00 | 33.99k
Junta Myanmar telah meningkatkan kekuatan karena berusaha untuk memadamkan pemberontakan terhadap kekuasaannya. (FOTO: CNA/AFP)
Junta Myanmar telah meningkatkan kekuatan karena berusaha untuk memadamkan pemberontakan terhadap kekuasaannya. (FOTO: CNA/AFP)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tiga orang anggota polisi Myanmar menyeberang ke India untuk mencari perlindungan daripada menjalankan perintah yang diberikan oleh junta militer.

Ketiganya melintasi perbatasan dekat Vanlaiphai Utara pada Rabu sore menuju negara bagian Mizoram di Timur Laut India.

Advertisement

"Pihak berwenang sedang memeriksa kesehatan mereka dan membuat pengaturan untuk mereka," kata pengawas polisi di distrik Serchhip Mizoram seperti dilansir CNA.

"Apa yang mereka katakan adalah mereka mendapat instruksi dari penguasa militer yang tidak dapat mereka patuhi, sehingga mereka melarikan diri," kata Inspektur Stephen Lalrinawma kepada Reuters.

"Mereka mengungsi karena aturan militer di Myanmar," tambah Lalrinawma.

India berbagi perbatasan darat 1.643 km dengan Myanmar, di mana lebih dari 50 orang telah tewas selama protes terhadap kudeta militer pada 1 Februari.

Junta menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demokratis, dan menahan pemimpinnya, Aung San Suu Kyi, karena membantahnya. Kkemenangan telak partai di bulan November.

India juga sudah menjadi rumah bagi ribuan pengungsi dari Myanmar, termasuk orang-orang etnis Chin dan Rohingya yang melarikan diri dari negara Asia Tenggara itu selama kekerasan sebelumnya.

Myanmar menjadi kacau setelah militer mengambil alih kekuasaan dengan tuduhan hasil Pemilu 2020 banyak kecurangan. Penyelenggara Pemilu di Myanmar sudah membantahnya. Militer Myanmarpun sampai kini tidak pernah menunjukkan bukti atas tuduhannya itu, meski kudeta yang dilakukan sejak 1 Februari 2021.

Kemenangan Pemilu yang secara demokratis waktu itu dimenangkan National League for Democracy (NLD) partainya Aung San Suu Kyi. Militer kini menahan pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi di tempat yang dirahasiakan.

Akibatnya rakyat Myanmar protes damai dan menginginkan pemerintahan dikembalikan ke hasil yang demokratis itu. Sejak kudeta mereka terus berunjukrasa setiap hari dan lebih dari 50 orang ditembak mati, lebih dari 1200 orang ditahan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES