Peristiwa Internasional

Paus Pimpin Misa di Gereja yang Hancur di Mosul Irak

Senin, 08 Maret 2021 - 08:13 | 36.41k
Paus Fransiskus saat memimpin misa diantara reruntuhan gereja di kota Mosul, Irak.(FOTO: Reuter/The New York Times/EPA via Shutterstock)
Paus Fransiskus saat memimpin misa diantara reruntuhan gereja di kota Mosul, Irak.(FOTO: Reuter/The New York Times/EPA via Shutterstock)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di reruntuhan gereja, Church Square, Paus Fransiskus, pemimpin umat Katholik sedunia itu memimpin misa ketika di kota Mosul dalam rangkaian hari-hari terakhir di kunjungan kepausannya di Irak.

Dilansir BBC, gereja itu tersebut sempat dijadikan  benteng oleh ISIS, dan Paus kemudian berdoa di antara reruntuhan gereja itu sebelum bertemu orang Kristen di Qaraqosh.

Advertisement

Paus Fransiskus telah mengunjungi beberapa bagian Irak utara yang dikuasai oleh militan Negara Islam (ISIS) pada hari ketiga dalam perjalanan bersejarahnya ke negara itu.

Paus Fransiskus saat memimpin misa diantara reruntuhan gereja di kota Mosul a

Umat ​​Kristen termasuk di antara mereka yang menjadi sasaran ISIS ketika mereka merebut wilayah itu pada tahun 2014, melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

Berdiri diantara reruntuhan empat gereja di alun-alun di kota tua itu, Paus  berkata, eksodus umat Kristen dari Irak dan Timur Tengah dan wilayah lain telah melakukan "kerugian yang tak terhitung tidak hanya bagi individu dan komunitas terkait tetapi juga terhadap masyarakat yang mereka tinggalkan".

Merujuk pada wilayah bersejarah Mesopotamia, yang meliputi sebagian besar Irak modern termasuk Mosul, Paus Fransiskus juga menyebutkan, "Betapa kejamnya negara ini, tempat lahir peradaban, harus dilanda pukulan yang begitu biadab, dengan tempat-tempat ibadah kuno hancur dan ribuan orang Muslim, Kristen, Yazidi dan lainnya secara paksa mengungsi atau dibunuh.

"Hari ini, bagaimanapun, kami menegaskan kembali keyakinan kami bahwa persaudaraan lebih tahan lama daripada pembunuhan saudara, bahwa harapan lebih kuat daripada kebencian, bahwa perdamaian lebih kuat daripada perang," katanya.

ISIS menodai tempat ibadah Kristen, memenggal kepala patung agama, dan menanam bom jebakan. Puluhan ribu orang Kristen melarikan diri dari kendali ISIS sementara mereka yang tetap dihadapkan pada properti mereka dicuri dan memilih antara membayar pajak, masuk Islam, pergi atau menghadapi kematian.

Outlet berita Timur Tengah The National melaporkan, sebuah salib yang didirikan di Church Square untuk menghormati kunjungan Paus hari itu  dibuat dari kayu kursi yang diselamatkan dari gereja- gereja di seluruh wilayah.

Persaudaraan Lebih Tahan Lama

Reuters melansir, hari Minggu penduduk Muslim dan Kristen di kota Mosul di Irak yang hancur itu  memberi tahu Paus Fransiskus tentang kehidupan mereka di bawah pemerintahan ISIS yang brutal.

Paus kemudian memberkati sumpah mereka untuk bangkit dari abu dan mengatakan kepada mereka bahwa "persaudaraan lebih dari itu. Tahan lama dari pada pembunuhan saudara.

Paus Fransiskus, dalam kunjungan bersejarah pertama oleh seorang paus ke Irak ini untuk  mendorong penyembuhan luka sektarian dan berdoa bagi mereka yang meninggal dunia dari agama apapun.

Paus Fransiskus saat memimpin misa diantara reruntuhan gereja di kota Mosul b

Paus sempat melihat reruntuhan rumah dan gereja di alun-alun yang merupakan pusat kota tua yang berkembang sebelum Mosul diduduki oleh ISIS dari 2014 hingga 2017.

Dia duduk dikelilingi reruntuhan bangunan, tangga beton yang menjuntai, dan kawah kuno, gereja, yang paling berbahaya untuk dimasuki.

"Bersama-sama kami menolak fundamentalisme. Tidak untuk sektarianisme dan tidak untuk korupsi," kata Uskup Agung Mosul dari Khaldea, Najeeb Michaeel, kepada paus.

Sebagian besar kota tua dihancurkan pada 2017 selama pertempuran berdarah oleh pasukan Irak dan koalisi militer internasional saat mengusir ISIS.

Paus Fransiskus yang terbang ke Mosul dengan helikopter, terlihat tersentuh oleh gempa bumi di sekitarnya. Dia berdoa untuk semua orang yang meninggal di kota itu.

"Betapa kejamnya negara ini, tempat lahir peradaban, harus dilanda pukulan yang begitu biadab, dengan tempat-tempat ibadah kuno dihancurkan dan ribuan orang  Muslim, Kristen, Yazidi dan lainnya secara paksa mengungsi atau dibunuh," katanya.

Penduduk daerah kantong Kristen Irak berkumpul dengan ranting zaitun dan balon untuk menyambut paus

"Hari ini, bagaimanapun, kami menegaskan kembali keyakinan kami bahwa persaudaraan lebih tahan lama daripada pembunuhan saudara, bahwa harapan lebih kuat daripada kebencian, bahwa perdamaian lebih kuat daripada perang," kata Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus kemudian merayakan Misa di sebuah stadion di Irbil, bagian penting terakhir dari kunjungannya, dan dia mengatakan Irak akan tetap berada di hatinya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES