Tongkang Terbalik 53 Orang Hilang, 26 Ditemukan Meninggal Dunia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah kapal tongkang yang dinaiki 261 orang terbalik di lepas pantai Mumbai, India setelah diterjang topan Tauktae, 26 orang diketemukan AL India dalam keadaan meninggal dunia.
Dilansir BBC Korban meninggal dunia diperkirakan akan terus bertambah seiring operasi penyelamatan berlanjut. Karena sedikitnya 53 orang dinyatakan masih hilang.
Advertisement
Sebuah kapal perang angkatan laut India kembali ke pelabuhan kota pada hari Rabu dengan membawa sejumlah korban dari 186 korban yang diselamatkan.
Tiga puluh lima orang juga telah diselamatkan dari tiga tongkang lainnya yang terdampar akibat topan Tauktae.
Topan melemah setelah menghantam daratan pada Senin, tetapi sedikitnya 19 orang dipastikan meninggal dunia di darat karena badai tersebut.
Tongkang itu sedang mengangkut personel pengeboran lepas pantai untuk mengerjakan proyek Perusahaan Minyak dan Gas Alam India (ONGC). Saat badai melanda, jangkar tongkang itu lepas dan kapal mulai melayang.
"Kami masih memantau orang-orang di daerah itu. Kami harus optimis. Saat ini kondisinya sudah membaik. Mudah-mudahan yang terburuk sudah berlalu," kata Kapten Sachin Sequeira, komandan kapal perang INS Kochi, kepada kantor berita ANI.
"Tongkang itu tenggelam, jadi saya harus melompat ke laut. Saya berada di laut selama 11 jam. Setelah itu (angkatan laut) menyelamatkan kami," kata salah seorang korban yang selamat kepada ANI.
Setelah menerima panggilan darurat dari tongkang yang juga disebut Papaa-305 (P305), kapal angkatan laut tersebut berlayar dalam kondisi cuaca yang sulit.
"Badai baru saja melewati bagian barat kota Mumbai ketika kami tiba di tempat kejadian, kami mengambil alih situasi," tambah Kapten Sequeira.
"Operasi pencarian dan penyelamatan intensif termasuk operasi pencarian helikopter sedang berlangsung untuk menemukan dan menyelamatkan personel yang hilang," kata Afcons, pihak perusahaan pengembangan infrastruktur yang menyewa tongkang tersebut, dalam sebuah pernyataan.
Angkatan Laut juga melakukan misi penyelamatan udara dan laut besar-besaran untuk para pekerja minyak yang hilang, yang terhambat oleh gelombang besar.
"Ada gelombang setinggi 20 hingga 25 kaki (enam hingga 7,6 meter), angin kencang dan jarak pandang rendah," kata juru bicara angkatan laut, Vivek Madhwal.
Seorang juru bicara angkatan laut mengatakan tiga kapal perang dikerahkan untuk menyelamatkan mereka yang berada di tiga tongkang komersial yang terdampar.
Dua kapal tongkang berada di lepas pantai Mumbai, ibu kota negara bagian Maharashtra, sedangkan yang ketiga berada di lepas pantai negara bagian barat Gujarat.
Topan Tauktae mendarat di negara bagian Gujarat pada Senin malam dengan kecepatan angin hingga 160 km/jam (100mph).
Angin merusak pantai di Gujarat, menumbangkan pepohonan dan tiang listrik. Pasokan listrik terpaksa diputus di beberapa kabupaten sebagai tindakan pencegahan.
Sekitar 200.000 orang dievakuasi di beberapa negara bagian saat topan mendekat, disertai hujan lebat dan angin kencang. Tauktae adalah topan terkuat yang melanda pantai Gujarat sejak 1998.
Badai Tauktae melanda wilayah itu di tengah gelombang kedua Covid-19 yang menghancurkan yang telah membanjiri rumah sakit India.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |