Pemilik Pabrik Hashem Food Bangladesh yang Terbakar Dituduh Membunuh
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Delapan orang, termasuk pemilik pabrik makanan Hashem Food Ltd di Kornohop Bhulta, Rupganj, Bangladesh yang terbakar dan menyebabkan 52 orang meninggal dunia, ditangkap pihak berwenang.
Menteri Dalam Negeri Bangladesh, Asaduzzaman Khan Kamal mengatakan, beberapa direktur dan menejer Sajeeb Group itu juga ditahan pihak kepolisian.
Mendagri Bangladesh itu mengungkapkan hal tersebut kepada wartawan usai meninjau lokasi kebakaran dimana sebagian besar korban meninggal dunia adalah wanita dan anak-anak.
Api dan asap keluar dari pabrik jus Shezan pada 9 Juli 2021 di Rupganj, Narayanganj. (FOTO: Dhaka Tribune)
Pemilik dan para penanggungjawab perusahaan itu ditangkap polisi dengan tuduhan pembunuhan.
Empat orang putra pemilik perusahaan itu termasuk diantara mereka yang ditangkap polisi. "Tidak akan ada yang selamat karena adanya kelalaian atas insiden itu. Semua yang bertanggungjawab akan dibawa ke pengadilan," kata Mendagri.
Kementrian Dalam Negeri Bangladesh juga telah membentuk Komite untuk menyelidiki insiden ini termasuk mengenai mempekerjakan anak di fasilitas tersebut. "Laporan penyelidikan akan disampaikan segera dan tindakan akan diambil dengan cepat pula," tambahnya.
Layanan darurat mengatakan, bahwa mereka menemukan 49 jenazah di pabrik Makanan dan Minuman Hashem di Rupganj, sebuah kota industri 25 km (15 mil) timur ibukota, Dhaka. Tiga orang lainnya dilaporkan meninggal setelah melompat keluar dari gedung.
Para korban diketemukan dalam kondisi memprihatinkan dan sudah tidak bisa dikenali lantaran hangus terbakar.
Jenazah itu kemudian ditumpuk di dalam ambulance dan dibawa ke kamar mayat di tengah teriakan sedih dan air mata dari orang-orang yang menonton di jalan-jalan.
Polisi mengawal delapan orang, termasuk pemilik Sajeeb Group dan anak-anaknya, di halaman pengadilan Narayanganj pada Sabtu, 10 Juli 2021, menyusul penangkapan mereka dalam kasus kebakaran Kamis yang menewaskan 52 orang di sebuah pabrik di Rupganj. (FOTO: Dhaka Tribune)
Kepala Polisi Distrik Narayanganj dimana pabrik itu berada, Jayedul Alam, mengatakan pintu masuk pabrik itu digembok dari luar pada saat kebakaran dan pabrik itu melanggar beberapa peraturan kebakaran dan keselamatan.
"Itu adalah pembunuhan yang disengaja," kata kepala polisi kepada kantor berita AFP.
Seorang juru bicara pemadam kebakaran juga menambahkan, pintu keluar ke tangga utama juga telah digembok. Bahan kimia dan plastik yang sangat mudah terbakar juga telah disimpan di dalam gedung.
Pihak berwenang mengatakan operasi penyelamatan telah selesai. Namun, kata Chowdhury, beberapa karyawan masih hilang, menurut kerabat mereka.
Sementara itu, Monnujan Sufian, menteri negara tenaga kerja Bangladesh mengatakan penyelidikan telah dimulai tentang penggunaan pekerja anak di pabrik makanan Hashem Food Ltd itu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |