Sejarah Hari Ini: 18 Juli, Mengenang Nelson Mandela Pendobrak Apartheid Afrika Selatan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sejarah hari ini mencatat 18 Juli 1918, mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela lahir. Kelahiran Nelson Mandela pantas dikenang karena ia adalah pejuang kemerdekaan, pejuang hak sipil, pemimpin politik serta simbol integritas dan rekonsiliasi, tak hanya untuk Afrika Selatan, tetapi juga untuk dunia. 18 Juli juga tercatat sebagai hari terbentuknya Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
1918: Nelson Mandela Lahir
Advertisement
Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela saat bertemu dengan Presiden Indonesia Megawati Soekarno Putri di Jakarta, 2 Oktober 2002. (foto: reuters)
Nelson Rolihlahla Mandela adalah seorang revolusioner antiapartheid dan politisi Afrika Selatan yang menjabat sebagai Presiden Afrika Selatan sejak 1994 sampai 1999. Nelson Mandela lahir di Mvezo, Afrika Selatan 18 Juli 1918, dan meninggal di usia 95 tahun pada 5 Desember 2013.
"Bangsa kita kehilangan putra terbaiknya," kata Jacob Zuma, Presiden Afrika Selatan saat itu ketika mengumumkan kematian Nelson Mandela.
Mandela, memang ikon pejuangan dunia. Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian menjadi salah terkenal karena kegigihannya melawan ketidakadilan dengan pemberlakukan sistem politik apartheid di Afrika Selatan. Politik apartheid adalah adalah sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di Afrika Selatan dari sekitar awal abad ke-20 hingga tahun 1990.
Dalam upaya mempejuangkan keadilan bagi warga kulit hitam, Nelson Mandela pernah dipenjara selama 27 tahun di bawah rezim aparteid Afrika Selatan sebelum akhirnya bebas pada 11 Februari 1990. Nelson Mandela dibebaskan oleh Presiden Afrika Selatan FW de Klerk yang memang berniat mengakhiri sistem pemerintahan apartheid. de Klerk pada akhirnya meraih Nobel Perdamaian pada 1993.
Setelah bebas, Nelson Mandela memimpin ANC (Organisasi Kulit Hitam yang dipimpin Mandela sejak 1964) mendesak penghentia apartheid dan pembentukan pemerintah multiras.
Akhirnya, pada 26 April 1994, pemilihan bebas pertama negara itu dimenangkan oleh Mandela dan ANC. Koalisi "persatuan nasional" kemudian dibentuk bersama dengan Partai Nasional de Klerk dan Partai Kebebasan Inkatha Zulus.
Sebagai presiden, Mandela sebetulnya punya kesempatan untuk membalas dendam pada rezim yang membuat hidupnya, dan kaum sebangsanya sengsara. Tapi Mandela tidak memilih jalan itu. Ia memilih jalan rekonsiliasi dengan membentuk Truth and Reconciliation Commission. Menurutnya, Afrika Selatan harus dibangun bersama, tidak cuma oleh kaum kulit hitam tapi juga kulit putih.
Dalam pidatonya sebagai presiden, Mandela mengatakan "waktu untuk penyembuhan luka telah datang."
Pada 1996, ia memimpin pemberlakuan konstitusi baru di Afrika Selatan. Mandela pensiun dari dunia politik pada Juni 1999 di usia 80 tahun. Dia digantikan sebagai presiden oleh Thabo Mbeki dari ANC.
1961: Ikatan Pelajar Muhammadiyah Didirikan
Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
18 Juli juga menjadi hari lahir Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Wcana pembentukan IPM muncul pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke-2 pada tanggal 24-28 Juli 1960 di Yogyakarta. Rencana pendirian IPM tersebut kemudian dimatangkan lagi dalam Konferensi Pemuda Muhammadiyah di Surakarta tanggal 18-20 Juli 1961. Akhirnya, secara nasional, metalui forum tersebut IPM resmi berdiri dengan penetapan tanggal 18 Juli 1961.
Kelahiran IPM mempunyai dua nilai strategis. Pertama, IPM sebagai aksentuator gerakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar di kalangan pelajar. Kedua, IPM sebagai lembaga kaderisasi Muhammadiyah yang dapat membawa misi Muhammadiyah pada masa mendatang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |