Sejarah Hari Ini: 6 Agustus, Bom Atom Hancurkan Hiroshima

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sejarah hari ini mencatat peristiwa kelam akibat perang. Menjelang akhir Perang Dunia II, Kota Hiroshima di Pulau Miyajima, Jepang pada 6 Agustus 1945 pagi hancur lebur oleh bom atom yang dijatuhkan oleh pesawat Amerika Serikat. Hiroshima dihancurkan karena menjadi salah satu depot pasokan utama bagi tentara Jepang.
Presiden AS Harry S Truman, ketika itu mengumumkan berita dari kapal penjelajah, USS Augusta, di Atlantik tengah mengenai bom atom ini. Presiden Truman berkata, bahwa senjata itu lebih dari 2.000 kali lebih kuat daripada bom terbesar yang digunakan di dunia.
Advertisement
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga saat memperingati 76 tahun peristiwa bom atom Hiroshima. (FOTO: /KYODO/via REUTERS)
Bom itu dijatuhkan dari B-29 Superfortress Amerika, yang dikenal sebagai Enola Gay, pada pukul 08.15 waktu setempat. Awak pesawat mengatakan mereka melihat gumpalan asap membubung dan kebakaran hebat sesaat setelah bom meledak.
Presiden Truman juga menyatakan, bom ini sebagai peringatan bagi Jepang bahwa Sekutu akan sepenuhnya menghancurkan kapasitas mereka untuk berperang.
Sebelumnya, Sekutu telah mengeluarkan peringatan 10 hari sebelum tanggal 6 Agustus yang menyerukan penyerahan tanpa syarat bagi Jepang. Saat itu, Presiden Truman mengatakan, Jepang harus menyerah atau akan mengalami kehancuran total.
Teknisi memasangkan bom atom Little Boy ke pesawat B-29 Superfortress. Bom ini yang meluluhlantakkan Kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945. (FOTO: www.atomicheritage.org)
“Jika mereka sekarang tidak menerima persyaratan kami, mereka mungkin mengharapkan hujan kehancuran dari udara seperti yang belum pernah terlihat di Bumi. Di belakang serangan udara ini akan diikuti oleh pasukan laut dan darat dalam jumlah dan kekuatan yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. belum terlihat, tetapi dengan keterampilan bertarung yang sudah mereka sadari."
Bom Hiroshima, yang dikenal sebagai "Little Boy" - mengandung setara antara 12 dan 15.000 ton TNT dan menghancurkan area seluas lima mil persegi (13 kilometer persegi). Lebih dari 60% bangunan di kota hancur.
Angka resmi Jepang pada saat itu menyebutkan jumlah korban tewas 118.661 warga sipil. Namun perkiraan kemudian menunjukkan jumlah korban terakhir sekitar 140.000, dari 350.000 penduduk Hiroshima, termasuk personel militer dan mereka yang meninggal kemudian akibat radiasi. Banyak juga yang menderita sakit dan cacat jangka panjang.
Monumen perdamaian Genbaku Dome, sisa peristiwa bom atom. Dulunya merupakan bangunan gedung pameran produksi industri perfektur Hiroshima. Bangunan ini ditetapkan sebagai bangunan warisan dunia oleh UNESCO. (FOTO: www.atomicheritage.org)
Tiga hari kemudian, Amerika Serikat meluncurkan bom atom kedua yang lebih besar terhadap kota Nagasaki. Perangkat yang dikenal sebagai Fat Boy atau Pria Gemuk,memiliki berat hampir 4.050 kg (hampir 9.000 lb).
Nagasaki dikelilingi oleh pegunungan dan karena itu tingkat kehancurannya terbatas pada sekitar 2,6 mil persegi atau 6,7 kilometer persegi.
Dua bom atom, akhirnya membuat Jepang tidak punya pilihan. Jepang menyerah kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |