Peristiwa Internasional

Taliban Janji Perbolehkan Perempuan Afganistan Bersekolah dan tidak Memakai Burkak

Kamis, 19 Agustus 2021 - 07:31 | 126.85k
Perempuan Afganistan saat memakai burkak. (FOTO: REUTERS)
Perempuan Afganistan saat memakai burkak. (FOTO: REUTERS)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setelah menduduki Afganistan, Taliban menyampaikan beberapa pernyataan terkait aturan terhadap perempuan diwilayahnya tersebut. Salah satunya boleh mengenakan hijab, selain memakai burkak.

Burkak adalah pakaian khusus perempuan yang menutupi tubuh mereka dari kepala hingga ujung kaki, dengan jaring pada bagian mata untuk melihat.

Advertisement

"Burkak bukan satu-satunya hijab yang bisa diamati, ada banyak jenis hijab selain burkak," ujar Juru Bicara Biro Politik Taliban, Suhail Shaheen, di Doha, Qatar, seperti dilansir AFP,  Kamis (19/8/2021). Tapi, ia tak menyampaikan detail jenis jilbab seperti apa yang boleh digunakan kaum hawa itu.

Selain itu, Taliban juga menyampaikan bahwa perempuan Afganistan dibebaskan untuk sekolah dari sekolah dasar hingga melanjutkan keperguruan tinggi.

"(Perempuan) boleh mendapatkan pendidikan dari tingkat taman kanak-kanak hingga tingkat tinggi, artinya universitas. Kami sudah menyampaikan kebijakan ini dalam konferensi internasional di Moskow (Rusia) dan dalam konferensi di di sini di Doha," kata Shaheen.

Shaheen juga mengaku, sekolah di wilayah Afghanistan yang direbut oleh pihak Taliban sebelumnya masih berkegiatan hingga saat ini.

Taliban Sebelumnya

Diketahui, sebelum ini Taliban pernah berkuasa dari tahun 1996 sampai 2001. Dimana, seluruh sekolah khusus perempuan di Afghanistan ditutup.

Saat itu kaum perempuan di Afghanistan juga dilarang bepergian dan bekerja, serta diwajibkan mengenakan burkak ketika berada di luar rumah.

Saat berkuasa di masa lalu, Taliban menerapkan syariat Islam dengan keras dengan alasan memerangi perbuatan dosa. Mereka bahkan membentuk satuan polisi syariah.

Selain itu, Taliban juga menerapkan syariat Islam yakni hukum potong tangan bagi pencuri dan rajam atau dilempari batu hingga meninggal bagi pelaku zina. Namun kini, pandangan mereka sudah mulai berubah.

Salah satunya hal itu pernah dikatakan oleh Wakil Presiden RI ke-10, Jusuf Kalla (JK) kemarin. JK meyakini bahwa Taliban akan lebih terbuka ketika resmi mengambil alih pemerintahan setelah menduduki Istana Kepresidenan Afghanistan.

Ketua PMI itu menilai Taliban saat ini sudah banyak berubah dan berbeda ketimbang ketika memerintah Afganistan pada 1996-2001 lalu.

"Saya yakin pemerintahan Taliban ini lebih terbuka. Saya yakin Taliban banyak berubah ketimbang waktu pemerintahan yang pertama 1996-2001. Dia tidak seperti itu lagi. Dia akan menjadi terbuka," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES