Peristiwa Internasional

Tim Sepak Bola Wanita Afghanistan Kabur ke Pakistan

Kamis, 16 September 2021 - 06:48 | 52.00k
Para pesepakbola wanita Afghanistan saat tiba di Pakistan.(FOTO: BBC/Getty Image)
Para pesepakbola wanita Afghanistan saat tiba di Pakistan.(FOTO: BBC/Getty Image)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTATim junior sepak bola wanita Afghanistan berhasil kabur ke Pakistan dari negaranya yang kini dikuasai Taliban. Dilansir BBC, gadis-gadis itu menghabiskan sebulan terakhir bersembunyi di tengah kekhawatiran tindakan keras terhadap hak-hak perempuan oleh Taliban.

Tim dewasa terbang lebih dulu keluar dari Kabul bulan lalu, sedangkan tim junior ini dilaporkan terdampar karena mereka tidak memiliki paspor dan dokumentasi lainnya.

Advertisement

Tiga puluh dua pemain dan keluarga mereka memenangkan visa setelah badan amal "Football for Peace" melobi Pakistan.

Seorang pejabat Federasi Sepak Bola Pakistan mengatakan, rombongan yang berjumlah 81 orang itu akan melakukan perjalanan dari Peshawar ke kota timur Lahore, di mana mereka akan ditempatkan di markas federasi. "Selanjutnya 34 orang akan tiba pada hari Kamis," katanya.

"Para pemain akan tetap berada di Pakistan dibawah pengamanan ketat selama 30 hari sebelum mengajukan permohonan suaka di negara ketiga," kata pejabat itu.

The Independent baru-baru ini mengungkapkan bahwa para pemain itu telah menulis surat kepada Perdana Menteri Pakistan Imran Khan untuk meminta izin memasuki negara itu.

Surat itu mengklaim bahwa gadis-gadis itu menghadapi "ancaman besar" dari Taliban.

Setelah jatuhnya pemain Kabul diperingatkan oleh mantan kapten tim nasional, Khalida Popal, untuk menghapus gambar diri mereka bermain di media sosial dan membakar perlengkapan mereka untuk melindungi diri dari potensi pembalasan dari rezim baru.

Pekan lalu wakil kepala komisi budaya Taliban, Ahmadullah Wasiq, meragukan masa depan olahraga wanita di negara itu ketika dia mengatakan hal itu dianggap tidak pantas dan tidak perlu dalam menanggapi pertanyaan tentang nasib tim kriket wanita.

"Dalam kriket, mereka mungkin menghadapi situasi di mana wajah dan tubuh mereka tidak akan ditutup. Islam tidak mengizinkan perempuan terlihat seperti ini," kata Wasiq.

"Ini adalah era media, dan akan ada foto dan video, dan kemudian orang-orang menontonnya. Islam dan Imarah Islam (Afghanistan) tidak mengizinkan wanita bermain kriket atau olahraga yang membuat mereka terekspos," ujarnya lagi.

Wanita dilarang berpartisipasi dalam olahraga selama periode terakhir Taliban berkuasa dari 1996-2001.

Kepergian mereka adalah bagian dari eksodus yang lebih luas dari bintang olahraga dan budaya Afghanistan di tengah kekhawatiran tindakan keras terhadap hak-hak perempuan menyusul pengambilalihan negara oleh Taliban bulan lalu.

Selain kepergian tim sepak bola wanita Afghanistan, penyanyi pop terbesar negara itu, Aryana Sayeed dan sutradara film terkenal Sahraa Karimi keduanya pergi selama evakuasi bulan lalu. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES