Flu Burung Tewaskan Ribuan Burung Bangau di Israel Saat Migrasi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Lebih dari 5200 ekor burung ditemukan tewas saat migrasi besar-besaran ke Afrika. Mereka tewas dan jatuh di daerah Hulla Valley, Israel akibat terserang virus flu burung. Migrasi ini merupakan migrasi tahunan bagi burung-burung tersebut. Pada masa migrasi ini, kawanan mereka biasanya berjumlah sekitar lebih dari setengah juta ekor.
Kejadian ini merupakan angka kematian terbesar unggas akibat flu burung sepanjang sejarah Israel. Pemerintah negara tersebut pun mengerahkan beberapa petugas untuk menyisir area Hulla Valley dan mengumpulkan dan memusnahkan bangkai burung-burung tersebut.
Advertisement
Kejadian ini disinyalir berawal dari flu burung yang menyerang peternakan ayam setempat. Hal ini membuat pemerintah Israel mengarahkan semua peternak lokal untuk memusnahkan ayam mereka. Ditakutkan daging dan telur yang diproduksi akan terkontaminasi virus flu burung dan membahayakan manusia.
Dr. Nathan Elkin, seorang ilmuwan penyakit unggas di Israel dilansir dari Haaretz mengatakan bahwa kejadian ini tidak akan memicu gelombang pandemi selanjutnya. Menurutnya, flu burung tak layaknya virus flu Covid-19 dan tidak menular ke manusia. Virus ini hanya ditularkan dari burung ke manusia namun tidak dari manusia ke manusia.
"Kekhawatirannya adalah bahwa virus flu burung ini akan bermutasi dan bisa menular dari manusia ke manusia. Hal itu bisa saja terjadi. Virus terutama virus influenza dapat bermutasi dengan cepat. Jadi itu bisa terjadi. Makanya kita harus hati-hati (tapi) jangan histeris," ungkapnya.
Hingga saat ini,lebih dari setengah juta telur produksi peternakan lokal telah dimusnahkan di Israel. Muncul kekhawatiran bahwa akan ada kekurangan stok telur dan daging ayam di negara tersebut akibat serangan flu burung. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |