Peristiwa Internasional

Rusia Memantik Perang Dunia Ketiga, Tempat Latihan Militer Ukraina-NATO Dirudal

Minggu, 13 Maret 2022 - 16:52 | 119.36k
Tentara Ukraina dengan instruktur AS di pangkalan Yavoriv pada 4 Februari, tak lama sebelum perang. Pavlo Palamarchuk. (FOTO: AP)
Tentara Ukraina dengan instruktur AS di pangkalan Yavoriv pada 4 Februari, tak lama sebelum perang. Pavlo Palamarchuk. (FOTO: AP)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTARusia memantik perang dunia ke tiga, setelah Minggu (13/3/2022) pasukannya melakukan serangan udara dengan delapan rudal di tempat latihan militer di luar kota Lviv, barat Ukraina. Tempat ini biasa digunakan latihan gabungan tentara Ukraina-NATO yang menyebabkan sembilan orang meninggal dunia dan 57 luka-luka.

Rusia "meluncurkan serangan udara ke Pusat Internasional untuk Penjagaan Perdamaian dan Keamanan," kata kepala administrasi regional Lviv, Maxim Kozitsky, di halaman Facebooknya yang terverifikasi seperti dilansir The Moscow Times.

Advertisement

Tentara Rusia telah meluncurkan delapan rudal saat fajar pada hari Minggu di sebuah pangkalan militer Ukraina yang terletak di wilayah Lviv (Lviv), hanya sekitar 25 kilometer dari perbatasan dengan Polandia, negara anggota Uni Eropa dan Amerika Serikat serta NATO, sebagaimana dikonfirmasi oleh otoritas militer di wilayah tersebut.

Sembilan orang meninggal dunia setelah pangkalan militer Ukraina yang digunakan untuk latihan NATO kurang dari 15 mil dari perbatasan Polandia menjadi sasaran serangan udara Rusia, kata gubernur wilayah Lviv.

Dilansir SkyNews, Gubernur regional Maksym Kozytskyy mengatakan, bahwa 57 orang terluka setelah 30 roket ditembakkan ke Pusat Internasional untuk Penjaga Perdamaian dan Keamanan di Yavoriv, ​​yang tampaknya merupakan serangan paling barat dari perang sejauh ini.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan instruktur militer asing bekerja di lokasi di wilayah Lviv.

Seorang perwakilan kementerian pertahanan mengatakan mereka masih berusaha untuk memastikan apakah ada instruktur berada di fasilitas tersebut pada saat serangan itu.

Reuters mengatakan seorang saksi melihat lebih dari selusin ambulans menuju ke arah pangkalan.

Sejak 2015, AS secara teratur mengirim instruktur ke pangkalan militer dan fasilitas itu juga menjadi tuan rumah latihan NATO internasional, sebuah fasilitas pelatihan militer terbesar di Ukraina barat dan terletak kurang dari 15 mil (25km) dari perbatasan dengan Polandia, anggota NATO.

Seorang juru bicara Angkatan Darat Ukraina menunjukkan bahwa serangan itu telah menyebabkan sembilan orang meninggal dunia dan 57 lainnya luka-luka. Spementara Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, memastikan bahwa ada "instruktur asing" di fasilitas itu.

Dengan pemboman ini, presiden Rusia, Vladimir Putin, tidak hanya melipatgandakan ancamannya terhadap Ukraina, tetapi juga mengeraskan kepalan tangannya terhadap Uni Eropa dan NATO sehari setelah Uni Eropa menyatakan niatnya untuk mengirim negara itu semua senjata yang diperlukan. Moskow telah menetapkan pasokan senjata ke Kiev sebagai langkah sah untuk melakukan serangan.

Rusia yang telah melancarkan beberapa serangan di seluruh negeri hari Minggu ini, berusaha untuk memutuskan rantai pasokan senjata dan bantuan kemanusiaan dari negara-negara sekutu ke Ukraina dan juga mempersulit pengangkutannya.

Pada hari Jumat, dua serangan lagi oleh pasukan Vladimir Putin mengenai sasaran yang jauh dari front yang lebih panas dan menargetkan dua kota barat, Ivano-Frankovsk dan Lutsk.

Pola tersebut telah diulang pada hari Minggu ini dalam upaya lain untuk mencegah Ukraina memasok kembali: kali ini targetnya adalah bandara Ivano-Frankivsk, sebuah kota berpenduduk 230.000 jiwa di Ukraina barat, yang terletak 153 kilometer dari perbatasan dengan Rumania, sebagaimana dikonfirmasi oleh Walikota Ruslan Martsinkiv.

Pangkalan Yavoriv adalah salah satu fasilitas pelatihan militer terbesar di negara ini, dengan luas 360 kilometer persegi. Tempat itu pada dasarnya didedikasikan untuk pelatihan pasukan Ukraina, terutama untuk misi penjaga perdamaian dengan PBB, menurut sumber Pertahanan.

Disitulah sebagian besar program pelatihan dengan negara-negara NATO telah dilakukan. Diluncurkan pada tahun 2007 untuk melatih militer Ukraina, terutama yang ditugaskan untuk misi penjaga perdamaian di seluruh dunia.

Lima hari yang lalu, presiden Ukriana Volodymyr Zelensky mengumumkan bahwa dia menarik militer dari negaranya yang dikerahkan dalam misi penjaga perdamaian untuk menghadapi invasi Rusia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES