Peristiwa Internasional

Pasukan Penerjun Payung Rusia Tolak Dikerahkan ke Ukraina, Ada Apa?

Jumat, 08 April 2022 - 14:02 | 35.67k
Pasukan terjun payung Rusia.  (FOTO: The Moscow Times/ Kantor Berita Moskow)
Pasukan terjun payung Rusia. (FOTO: The Moscow Times/ Kantor Berita Moskow)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sedikitnya 60 pasukan terjun payung dari wilayah Pskov, Rusia 'memberontak'. Mereka menolak untuk dikerahkan ke Ukraina hingga menyebabkan Presiden Vladimir Putin marah besar.

Dilansir The Moscow Times, seperti ditulis Harian Pskovskaya Gubernia, pasukan terjun payung dari daerah itu sempat dikirim ke Belarusia, beberapa hari setelah Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, tulis outlet tersebut pada Rabu.

Advertisement

Mereka melaporkan bahwa sejumlah besar tentara dikembalikan ke Pskov dan dipecat setelah menolak untuk berperang. Beberapa diantaranya juga diancam dengan tuntutan pidana karena dinilai desersi.

Aktivis lokal Nikolay Kuzmin mengatakan, bahwa dia telah berbicara dengan seorang pengemudi yang membantu mengangkut pasukan kembali ke Pskov, dan bahwa dia telah membenarkan cerita itu.

Pskovskaya Gubernia kemudian menulis bahwa sumber-sumber militer memperkirakan jumlah prajurit yang menolak berperang di Ukraina akan meningkat secara signifikan.

"Sumber militer kami menyebut bahwa para komandan kini tak mau menerima pengunduran diri apa pun," tulis harian Pskovskaya Gubernia. "Sebagai gantinya, banyak komandan yang mengirim mereka (para prajurit) ke kantor kejaksaan militer (untuk dituntut pidana karena desersi)," tambahnya.

Pemberontakan ini jelas membuat malu Putin. Ia bahkan menginstruksikan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu untuk mengirim salah satu perwira paling senior yang dimilikinya ke Pskov untuk menangani proses persidangan prajurit yang desersi itu secara personal. 

Sejak Rusia menginvasi Ukraina yang kemudian menimbulkan bencana buat warga sipil Ukraina itu,  ini bukan kali pertama Putin dipermalukan akibat pemberontakan tentaranya sendiri. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES