Peristiwa Internasional

Lawan Penyebaran Covid-19, Korea Utara Gunakan Obat Tradisional

Jumat, 20 Mei 2022 - 18:28 | 32.48k
 Tentara Korea Utara diterjunkan untuk membantu mendistribusikan obat-obatan dalam perang melawan Covid-19. (FOTO: BBC/Reuters)
Tentara Korea Utara diterjunkan untuk membantu mendistribusikan obat-obatan dalam perang melawan Covid-19. (FOTO: BBC/Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perang melawan Covid-19 di tengah populasi penduduknya yang tidak divaksinasi, Korea Utara menggunakan obat tradisional tanpa akses ke obat anti-virus yang efektif.

Bagi mereka yang tidak sakit parah, surat kabar partai berkuasa, Rodong Simnun merekomendasikan pengobatan termasuk minum teh jahe atau honeysuckle serta minuman daun willow.

Minuman panas, kata mereka bisa meredakan beberapa gejala Covid, seperti sakit tenggorokan atau batuk, dan membantu hidrasi saat pasien kehilangan lebih banyak cairan dari biasanya. Sementara itu jahe dan daun willow juga bisa meredakan peradangan dan mengurangi rasa sakit. Tetapi mereka bukan obat untuk virus itu sendiri.

Dilansir BBC, pada awal 2020, negara ini menutup perbatasannya untuk mencoba melindungi diri dari pandemi. Kepemimpinan Kim Jong un, sejauh ini juga telah menolak dukungan medis dari luar.

Media pemerintah baru-baru ini mewawancarai pasangan yang direkomendasikan berkumur dengan air garam pagi dan malam. "Ribuan ton garam" telah dikirim ke Pyongyang untuk membuat "solusi antiseptik", lapor kantor berita negara.

Beberapa penelitian menunjukkan berkumur beberapa kali dengan air garam bisa memerangi virus yang menyebabkan flu biasa. Tetapi ada sedikit bukti bahwa mereka juga bisa memperlambat penyebaran Covid.

Televisi pemerintah Korea Utara juga telah menyarankan pasien untuk menggunakan obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen serta amoksisilin serta antibiotik lainnya. Obat penghilang rasa sakit memang bisa membantu mengatasi gejala, tetapi tidak akan menghentikan virus

Ibuprofen dan parasetamol juga bisa menurunkan suhu serta meredakan gejala seperti sakit kepala atau sakit tenggorokan. Tetapi mereka tidak akan membersihkan virus atau mencegahnya berkembang.

Namun dalam upayanya penyebaran Covid-19 yang sejauh ini hanya dianggap sebagai demam, dan di tengah populasi penduduknya yang tidak divaksinasi, Korea Utara menggunakan obat tradisional tanpa akses ke obat anti-virus yang efektif. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES