Disambar Petir, Tangki Penyimpanan Minyak Mentah di Kuba Terbakar Hebat

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Satu tangki penyimpanan minyak mentah di pelabuhan supertanker Matanzas, Kuba yang disambar petir hari Jumat menyebabkan kebakaran hebat karena terus merembet hingga Selasa (9/8/2022) menjadi empat tangki.
Petir itu awalnya menyambar satu tangki penyimpanan bahan bakar Jumat malam. Api kemudian menyebar ke satu tangki lagi pada hari Minggu dan sekitar fajar hari Senin telah menyelimuti tangki ketiga yang coba didinginkan oleh petugas pemadam kebakaran.
Advertisement
Kemudian pada hari Selasa menelan area tangki ke empat disertai dengan ledakan besar dan meskipun ada upaya oleh petugas pemadam kebakaran lokal yang didukung oleh lebih dari 100 bala bantuan Meksiko dan Venezuela.
Seorang petugas pemadam kebakaran tewas dan 14 orang hilang pada hari Sabtu ketika tangki kedua meledak, kata pihak berwenang pada hari Selasa, mengoreksi angka sebelumnya yaitu 16 orang hilang.
Gubernur provinsi Matanzas, Mario Sabines mengatakan, api menyebar seperti obor Olimpiade dari satu tangki ke tangki berikutnya, mengubah masing-masing menjadi kaldron.
Kini 40 persen fasilitas penyimpanan bahan bakar utama negara itu hancur oleh apa yang dikatakan para pejabat sebagai kebakaran terburuk dalam sejarahnya.
Dilansir Reuters, warga Kuba terbangun karena pemadaman listrik besar-besaran Selasa pagi dengan 40% dari fasilitas penyimpanan bahan bakar utama negara itu hancur oleh apa yang dikatakan para pejabat sebagai kebakaran terburuk dalam sejarahnya.
Saksi mata Reuters melaporkan, kobaran api telah padam dan kini menyisakan gumpalan asap hitam tebal yang masih mengalir dari daerah itu tampak berwarna abu-abu.
Matanzas adalah pelabuhan terbesar Kuba untuk menerima impor minyak mentah dan bahan bakar. Minyak mentah berat Kuba, serta bahan bakar minyak dan solar yang disimpan di Matanzas itu sebagian besar digunakan untuk menghasilkan listrik di pulau itu.
Negara yang dijalankan komunis, di bawah sanksi berat AS itu hampir bangkrut. Seringnya pemadaman dan kekurangan bahan bakar serta komoditas lain telah menciptakan situasi tegang dan protes lokal yang tersebar menyusul kerusuhan bersejarah musim panas lalu di bulan Juli.
Para pejabat belum mengatakan berapa banyak bahan bakar yang hilang akibat kebakaran yang menghancurkan empat tangki tersebut.
Namun yang jelas tangki pertama yang terbakar memiliki kapasitas 50 persen berisi hampir 25.000 meter kubik (883.000 kaki kubik) bahan bakar. Tangki kedua waktu itu juga penuh.
Pihak berwenang menyatakan bahwa tidak ada minyak yang mencemari Teluk Matanzas di dekatnya. Namun, mereka memperingatkan penduduk sejauh Havana untuk memakai masker wajah dan menghindari hujan asam karena asap besar yang dihasilkan api.
Para pejabat Kuba telah memperingatkan bahwa awan yang ditimbulkan kebakaran di tangki penyimpanan minyak mentah itu mengandung belerang dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida dan zat beracun lainnya. Gumpalan asap hitam pekat itu bisa dilihat dari Havana, lebih dari 100 kilometer (65 mil) jauhnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |