Peristiwa Internasional

Nyaris Terjadi Bencana Nuklir di Zaporizhzhia Ukraina, Ini Potensi Bahayanya

Jumat, 26 Agustus 2022 - 09:31 | 61.40k
Pembangkit nuklir Zaporizhzhia dikuasai oleh pasukan Rusia pada awal Maret tetapi masih dioperasikan oleh staf Ukraina (FOTO: BBC/Reuters) 
Pembangkit nuklir Zaporizhzhia dikuasai oleh pasukan Rusia pada awal Maret tetapi masih dioperasikan oleh staf Ukraina (FOTO: BBC/Reuters) 
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Nyaris terjadi' bencana nuklir ketika jalur reguler yang memasok listrik ke PLTN Zaporizhzhia di Ukraina yang saat ini dikuasai Rusia, diputus oleh alasan potensi bahaya yang ditimbulkan karena pertempuran di dekatnya.

Kebakaran di pembangkit listrik tenaga batu bara di dekatnya yang menyebabkan situs itu terputus dari jaringan nasional Ukraina, kata perusahaan nuklir negara.

Advertisement

Jalur reguler terakhir yang memasok listrik ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia (ZNPP) yang dikuasai Rusia di Ukraina berfungsi kembali setelah diputus sebelumnya pada hari Kamis, kata PBB - pemadaman yang menggarisbawahi potensi bahaya yang ditimbulkan oleh pertempuran di dekatnya.

Perusahaan nuklir Ukraina, Energoatom mengatakan, sebelumnya terjadi kebakaran di lubang abu pembangkit listrik tenaga batu bara di dekat kompleks reaktor Zaporizhzhia, PLTN terbesar di Eropa, yang menyebabkan terganggunya jalur yang menghubungkan pembangkit itu ke jaringan listrik Ukraina.

"Akibatnya, dua unit tenaga kerja stasiun terputus dari jaringan. Ini tindakan penjajah menyebabkan pemutusan total yang pertama dalam sejarah PLTN," kata Energoatom dalam sebuah pernyataan.

Ukraina mengatakan kepada IAEA bahwa ZNPP setidaknya dua kali kehilangan koneksi ke saluran listrik pada siang hari tetapi saat ini tersambung lagi. Namun tidak ada penjelasan  penyebab langsung pemadaman itu.

PLTN Zaporizhzhia direbut  Rusia pada awal Maret, beberapa minggu setelah  meluncurkan ofensifnya, meski pengoperasiannya tetap oleh Ukraina.

PLTN itu terletak dekat dengan daerah dimana pertempuran sedang berlangsung, dan telah berulang kali mendapat kecaman dalam beberapa pekan terakhir, memicu kekhawatiran internasional tentang potensi kecelakaan nuklir.

Bencana-Nuklir-b.jpgInilah salah satu dampak yang ditimbulkan bencana nuklir, kulit melepuh dan jaringannya rusak parah

Inilah yang ditakutkan bila terjadi bencana nuklir terutama untuk kesehatan manusia: 

Mengutip Alodokter tinjauan dr. Sienny Agustin bahaya radiasi nuklir lah harus diwaspadai, meski radiasi nuklir banyak digunakan secara medis untuk mengobati dan mendiagnosis penyakit

Jika seseorang terlalu sering terpapar radiasi nuklir, maka dampaknya bisa berbahaya mulai dari keracunan, gangguan tumbuh kembang, kanker, hingga kematian.  

Radiasi adalah energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang. Ada dua macam radiadi, yakni radiasi pengion (radiasi dosis besar) dan radiasi non-pengion (radiasi dosis rendah).

Jenis radiasi yang berisiko tinggi menyebabkan masalah kesehatan adalah radiasi pengion.

Seseorang bisa terpapar radiasi nuklir jenis ini dari mesin pemancar energi nuklir, seperti pada pemeriksaan CT-scan dan Rontgen atau melalui ledakan bom nuklir dan kebocoran reaktor nuklir.

Gejala keracunan radiasi nuklir pengion pada tubuh manusia akan menyebabkan sindrom radiasi akut (ARS) atau keracunan radiasi yang bisa berujung pada kematian.

Tingkat keparahan dan gejala yang timbul tergantung pada seberapa besar radiasi nuklir yang terserap oleh tubuh. Penyerapan radiasi pada tubuh manusia juga tergantung pada kekuatan energi radiasi dan jarak tubuh dengan sumber radiasi.

Tanda dan gejala keracunan radiasi nuklir mungkin tidak segera muncul saat tubuh terpapar radiasi nuklir dalam jumlah besar. Gejala itu mungkin baru akan muncul dalam waktu beberapa jam hingga berminggu-minggu setelahnya.

Gejala-gejala itu antara lain gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, diare, sakit kepala, demam, pusing, kelelahan, rambut rontok, muntah darah, luka, lepuhan, dan peradangan di berbagai bagian tubuh, seperti mulut, bibir, usus, kerongkongan, dan kulit

Kasus penyakit akibat radiasi nuklir mulai terkenal sejak terjadinya ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Tak hanya itu, ada juga kasus penyakit radiasi nukir akibat meledaknya pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina yang menghancurkan kota tersebut.

Reaktor nuklir yang rusak mengeluarkan bahan yodium radioaktif dan cesum. Bahan tersebut dipercaya menyebabkan ratusan ribu pekerja PLTN Chernobyl meninggal, baik saat kejadian atau karena penyakit radiasi nuklir yang timbul setelah insiden tersebut.

Dampak buruk akibat radiasi nuklir lainnya terhadap kesehatan tubuh dan bahkan dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan adalah: 

1. Merusak sel-sel tubuh

Energi radiasi nuklir dosis tinggi bisa menyebabkan sel-sel tubuh rusak, sehingga menimbulkan berbagai komplikasi. Bagian tubuh yang paling rentan mengalami kerusakan akibat paparan radiasi nuklir dosis tinggi adalah lambung, usus, mulut, pembuluh darah, dan sel-sel yang memproduksi darah di sumsum tulang.

Kerusakan yang terjadi di sumsum tulang akan mengakibatkan tubuh tak mampu melawan infeksi atau penyakit. Saat hal ini terjadi, radiasi nuklir berisiko tinggi untuk merenggut nyawa.

2. Meningkatkan risiko terkena kanker

Banyak studi yang menunjukkan bahwa orang yang sering terpapar radiasi nuklir, terutama anak-anak dan orang dewasa muda, berisiko besar terkena kanker. Beberapa penyakit kanker tersebut adalah kanker darah, kanker paru-paru, kanker kulit, kanker tulang, kanker payudara, kanker tiroid, dan kanker otak.

3. Mengganggu tumbuh kembang anak

Efek radiasi nuklir juga berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak, terutama perkembangan otak dan sarafnya. Paparan radiasi nuklir pada janin bisa menyebabkan bayi terlahir cacat, baik cacat fisik maupun cacat mental.

4. Merusak jaringan kulit

Dampak buruk radiasi nuklir juga bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit. Orang yang terpapar radiasi nuklir dosis tinggi akan mengalami kulit terbakar, lecet dan luka, bahkan kanker kulit.

Radiasi nuklir juga dapat merusak sel-sel kulit di kepala hingga menyebabkan kerontokan rambut dan kebotakan permanen.

Begini penanganannya bila terkena radiasi. nuklir :

Tujuan pengobatan penyakit radiasi nuklir adalah untuk mencegah kontaminasi radioaktif lebih lanjut dan meringankan gejala-gejala yang muncul, seperti luka, cedera, dan rasa nyeri di tubuh penderita penyakit radiasi nuklir.

Setelah terpapar radiasi nuklir, pastikan untuk melepaskan seluruh pakaian yang menempel di tubuh untuk mencegah kontaminasi tambahan dan segera cuci bagian tubuh atau kulit yang terkena radiasi dengan air serta sabun.

Untuk mengobati sumsum tulang yang rusak, dokter akan memberikan obat-obatan yang bekerja dengan cara menstimulasi dan meningkatkan jumlah sel darah putih untuk melawan efek dari radiasi pada sumsum tulang.

Selain itu, dokter juga mungkin akan memberikan transfusi darah untuk menggantikan sel-sel darah yang hilang, atau bahkan melakukan transplantasi sumsum tulang.

Dampak paparan radiasi nuklir dalam dosis tinggi memang sangat mematikan. Namun hal tersebut jarang terjadi di daerah atau negara yang tidak banyak menggunakan tenaga nuklir sebagai sumber listriknya. 

Itulah ngerinya bila terkena radiasi oleh bencana nuklir yang dikhawatirkan terjadi di PLTN Zaporizhzhia, Ukraina yang kini dikuasai Rusia karena rusak, bocor atau meledak akibat pertempuran yang tidak segera usai setelah berlangsung selama enam bulan terakhir. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES