Arizona Amerika Serikat Dihantam Badai Debu Setinggi 1,8 Km

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dinding debu selebar 50 mil dan setinggi 1.828 meter telah menyapu bagian Arizona di Amerika Serikat, dengan outlet berita lokal melaporkan bahwa sekitar 7.000 properti dibiarkan tanpa listrik.
Dinding debu, juga dikenal dengan istilah Arab haboob itu titik tertinggi hingga 6.000 kaki (1.828m) dengan kecepatan hingga 65mph (104.6km/jam) menyapu lingkungan yang berbeda.
Advertisement
Ini adalah salah satu dinding debu paling spektakuler sejauh musim ini. Hembusan angin puncak mencapai hingga 65 mil per jam, dan ada banyak laporan tentang visibilitas nol dalam badai.
Adanya badai dan angin kencang yang menyertainya membuat banyak orang tanpa listrik. Pada puncak badai, hampir 5.000 pelanggan SRP tidak mendapat aliran listrik di Lembah Tenggara. Sedangkan untuk pelanggan APS , sekitar 2.000 orang tidak mendapat aliran listrik di area metro Phoenix.
Adanya badai dan angin kencang yang menyertainya membuat banyak orang tanpa listrik. Pada puncak badai, hampir 5.000 pelanggan SRP tidak mendapat aliran listrik di Lembah Tenggara. Sedangkan untuk pelanggan APS , sekitar 2.000 orang tidak mendapat aliran listrik di area metro Phoenix.
Sebelumnya, pada Jumat sore, antena dari helikopter berita Keluarga Arizona terlihat meniupkan debu di dekat Fountain Hills dan awan yang tidak menyenangkan di kejauhan.
Tampaknya badai mungkin membawa hujan, tetapi mereka gagal sebelum menghantam Lembah. Kemudian haboob besar menghantam dari tenggara. Beberapa bagian dari Pinal County berada di bawah peringatan badai debu, tetapi itu juga telah kedaluwarsa.
Lembah yang berada di wilayah Arizona, Amerika Serikat ini berada dibawah pengawasan oleh badai petir hebat hingga pukul 11 malam karena hujan terisolasi, hembusan angin, dan kilat selain ancaman badai debu, haboob. Ada sekitar 30 hingga 40% kemungkinan hujan, dan cuaca basah bisa datang selama perjalanan malam hari. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |