Hal Unik di Pemakaman Ratu Elizabeth II, Mulai Tentara dari Irak sampai Kuda dan Anjing Kesayangan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Banyak hal yang menarik selama prosesi pemakaman agung Ratu Elizabeth II yang telah tuntas Senin malam waktu setempat atau Selasa (20/9/2022) dini hari tadi sekitar pukul 02.30 waktu Indonesia. Mulai dari soal didatangkannya pengusung peti dari Irak hingga kuda kesayangannya yang ikut memberi hormat saat peti lewat di Long Walk.
Sekitar pukul 02.30 WIB dini hari tadi, prosesi agung pemakaman Ratu Elizabeth II telah tuntas setelah peti matinya yang terbuat dari kayu ek itu diturunkan ke dalam lemari besi kerajaan sedalam 16 kaki di dalam Kapel St George, Kastil Windsor.
Advertisement
Peti mati mendiang Ratu Elizabeth II disatukan dengan peti mati suaminya, Pangeran Philip (Duke of Edinburg) yang meninggal bulan April 2021 lalu. Sebelumnya peti mati Pengeran Philip dimakamkan di Royal Vault, namun kemudian dipindahkan untuk disatukan dengan istri tercintanya.
Kuda kesayangan Ratu Elizabeth II, Emma ikut memberi penghormatanz ia berdiri ditaman yang dikarpeti.jutaan bunga saat peti mati Ratu Elizabeth II lewat.(FOTO: Daily Mail/PA)
Di dalam lemari besi kerajaan Kapel St George itu, peti mati mendiang Ratu Elizabeth selain disatukan dengan suaminya juga ada peti mati ayahnya, Raja George VI, Ibu Suri, dan saudara perempuannya Putri Margareth.
Selama dalam perjalanan dari Wesminater Abbey menuju kompleks kastil Windsor dimana kapel St George berada, banyak hal-hal yang menarik saat iring-iringan mendiang Ratu Elizabeth II itu lewat.
Peti mati Ratu Elizabeth II diangkut dengan kereta meriam.Tradisi kerajaan ini sebenarnya telah menjadi fitur di setiap pemakaman seorang raja sejak Ratu Victoria dimakamkan lebih dari 100 tahun yang lalu. Namun kereta meriam itu ditarik pasukan dari Angkatan Laut dan bukan kuda.
Mengapa kereta api ditarik oleh orang, dan bukan kuda? Ternyata ada cerita yang melatarbelakangi saat pemakaman kerajaan yang nyaris berakhir dengan bencana.
Anjing kesayangan Rayu Elizabeth II bersama pengawal kerajaan ikut menyaksikan iring-iringan peti.mati Ratu Elizabeth II saat menuju kastil Windsor. (FOTO: The SUN/AP)
Waktu itu Ratu Victoria meninggal dunia pada tahun 1901, dan peti matinya melakukan perjalanan dari Isle of Wight ke kastil Windsor. Setibanya di London, peti matinya dimuat kereta meriam angkatan laut kerajaan yang ditarik oleh kuda dengan perlahan-lahan melewati jalan-jalan London.
Saat melewati jalan dengan pelan-pelan, lubang lubang di salah satu tali kekang kuda putus, memutuskan penahannya yang ke tempat peti jenazah.
Dalam kepanikan, kuda-kudanya mulai memberontak dengan liar dan peti mati Ratu Victoria nyaris terlempar keluar dari bagian belakang kereta yang bisa membuatnya terlempar dan menuruni bukit.
Ribuan orang memadati jalan-jalan di London terkejut saat menyaksikan kejadian itu. Beruntung keadaan itu teratasi, dan akhirnya anggota kru dari HMS Excellent diperintahkan untuk mengangkut kereta meriam itu dengan tali yang membawanya sepanjang perjalanan.
Cucu perempuan Ratu Victoria, Putri Alice dari Athlone yang mendengar Artileri Kerajaan, yang bertanggung jawab atas kereta itu kabarnya marah dan merasa terhina.
Untuk mencegah kesalahan itu lagi, akhirnya sejak itu diputuskan pasukan pelaut angkatan laut-lah yang menarik kereta senjata itu dengan tangan.
Dari Irak
Dalam proses pengangkatan peti mati Ratu Elizabeth II dari kereta meriam menuju kapel St George, juga istimewa karena diusung oleh delapan angkatan laut yang secara khusus didatangkan dari Irak.
Peti mati yang terbuat dari kayu ek itu sangat berat. Namun delapan personel Angkatan Laut Inggris yang sedang bertugas di Irak itu berhasil membawanya dengan sempurna meski harus melangkah lantai trap menuju kapel.
Tentara Inggris yang bertugas di Irak yang dipanggil secara khusus untuk mengusung peti mati Ratu Elizabeth II itu kemudian banjir pujian karena ketenangan mereka saat mengusung peti mati itu menuju kapel St George.
Sebelumnya, dalam perjalanan dari Wesminster Abbey menuju kapel St George di kompleks kastil Windsor, peti mati Ratu Elizabeth II dibawa dengan Kereta Pemakaman Senjata Angkatan Laut Kerajaan setelah ditarik oleh sekitar 98 pelaut sementara 40 lainnya mengikuti di belakangnya.
Setelah kebaktian, peti mati Ratu Elizabeth II kemudian dibawa ke Wellington Arch dari gereja melalui prosesi tujuh kelompok, masing-masing dengan band militer, perjalanan melalui Parliament Square, Whitehall, Horse Guards Parade, The Mall, melewati Buckingham Palace dan Constitution Hill ke Wellington Arch di Hyde Park Corner.
Seribu angkatan bersenjata dari Inggris dan Persemakmuran berbaris di rute sepanjang satu mil, pembawa standar Legiun Inggris mengapit Cenotaph dan King's Life Guards muncul di Horse Guards Parade.
Saat perjalanan menuju kastil Windsor itulah kuda poni kesayangan Ratu Elizabeth II yang bernama Carlton Lima Emma ikut mengucapkan selamat tinggal kepada mendiang sambil berdiri di taman.
Kuda yang setia itu berada di antara pelayat yang tak terhitung jumlahnya menyaksikan prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II, yang menempuh perjalanan sejauh 25 mil dari Westminster Abbey ke kastil Windsor.
Kuda poni kesayangan mendiang Ratu Elizabeth II ini ditunggangi Ratu hingga usianya sembilan puluhan. Emma, tampil rengan mantel hitam yang mewah.
Emma ternyata bukan satu-satunya hewan yang memberi hormat kepada mendiang Ratu Elizabeth II. Corgis Ratu , Sandy dan Muick, anjing kesayangannua juga menyambut prosesi pemakaman di Kastil Windsor menjelang upacara komitmen Ratu di Kapel St. George. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |