Peristiwa Internasional

Diberi Pangkat Kolonel Jendral, Ramzan Kadyrov Pimpin Perang di Ukraina

Kamis, 06 Oktober 2022 - 14:41 | 61.63k
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. (FOTO: The Moscow Times)
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. (FOTO: The Moscow Times)

TIMESINDONESIA, JAKARTAPresiden Rusia Vladimir Putin telah menunjuk Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov yang disebut-sebut memiliki banyak latar belakang pelanggaran hak asasi manusia untuk memimpin perang di Ukraina.

Bahkan Vladimir Putin juga memberi pangkat komando tertinggi ketiga dalam hierarki militer Rusia kepada Ramzan Kadyrov, yakni Kolonel Jendral.

Ramzan Kadyrov, 46 adalah sekutu Vladimir Putin yang paling blak-blakan mendukung penyerbuan Rusia ke Ukraina.

Dilansir The Moscow Times, Ramzan Kadyrov, adalah mantan panglima perang yang memerintah Chechnya dengan banyak pelanggaran hak asasi manusia.

"Presiden Rusia  memberi saya pangkat kolonel jenderal," kata Ramzan Kadyrov di Telegram. "Ini adalah promosi untukku," katanya lagi.

Presiden Vladimir Putin menunjuk Ramzan Kadyrov saat pasukan Rusia menderita serangkaian kekalahan di Ukraina.

Pemimpin Chechnya itu mengatakan, dia akan melakukan segalanya untuk mengakhiri operasi militer khusus dengan cepat, menggunakan istilah Kremlin untuk kampanye Ukraina. 

Unit-unit Chechnya - termasuk milisi Kadyrov sendiri dengan reputasi jahat, "Kadyrovtsi", bertempur bersama pasukan reguler Rusia di Ukraina. 

Kadyrov telah memberikan dukungan penuhnya di belakang kampanye Putin, secara teratur menyerukan taktik paling drastis untuk digunakan di Ukraina. 

Minggu ini dia meminta Moskow untuk menggunakan senjata nuklir hasil rendah di Ukraina setelah pasukan Rusia dipaksa mundur dari kota Lyman. 

Ramzan Kadyrov mengatakan telah mengirim tiga putranya yang masih remaja,  berusia 14, 15 dan 16 ke barisan paling depan dalam perang di Ukraina.

Putin Yakin Aneksasi Stabil

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Rabu bahwa dia masih yakin bahwa situasi di empat wilayah Ukraina yang baru dianeksasi itu akan segera stabil meskipun pasukan Rusia terus-menerus kalah dari serangan balik dari Ukraina.

"Kami sedang bekerja dengan asumsi bahwa situasi di wilayah baru akan stabil," kata Putin dalam pernyataannya di video yang disiarkan televisi dengan penasihat Rusia.

Ukraina mengklaim kemenangan lebih lanjut atas pasukan Rusia di Ukraina timur pada hari Rabu.

Itulah yang kemudian membuat Rusia bersumpah untuk merebut kembali semua wilayah yang hilang setelah kemajuan militer Ukraina baru-baru ini.

Penegasan Putin itu menyusul klaim Ukraina bahwa militer Rusia telah kehilangan kendali atas wilayah Kherson selatan serta hampir semua wilayah Kharkiv timur. 

Dengan didukung oleh pengiriman senjata Barat, pasukan Ukraina bahkan saat ini bersiap untuk memasuki kubu separatis Luhansk.

Hari Rabu kemarin, Putin menandatangani dokumen yang secara resmi mencaplok empat wilayah Ukraina, termasuk Luhansk, menjadi undang-undang. 

Langkah itu menyusul referendum yang diatur dengan kilat bulan lalu dan yang dikecam secara internasional tentang empat wilayah itu bergabung ke Rusia.

Putin waktu itu mengatakan bahwa dia "tidak hanya senang, tetapi juga terkejut" dengan hasil yang sangat pro-Rusia.

Tapi akhir-akhir ini di sebagian wilayah yang dianeksasi dari Ukraina itu, Rusia menderita banyak kekalahan dalam perangnya. (*)

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES