Peristiwa Internasional

Amerika Serikat Siap Gunakan Kemampuan Nuklirnya Jika Korut Uji Bom Nuklir

Rabu, 26 Oktober 2022 - 16:55 | 15.86k
Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Takeo Mori, Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman, dan wakil menteri luar negeri pertama Korea Selatan, Cho Hyun-dong berpose untuk fotografer sebelum pertemuan trilateral mereka Rabu, 26/10/2022 (Foto: Reuters)
Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Takeo Mori, Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman, dan wakil menteri luar negeri pertama Korea Selatan, Cho Hyun-dong berpose untuk fotografer sebelum pertemuan trilateral mereka Rabu, 26/10/2022 (Foto: Reuters)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kini giliran Amerika Serikat yang menyatakan akan menggunakan kemampuan penuh militernya. Termasuk nuklir untuk melindungi Korea Selatan dan Jepang, jika Korea Utara menguji bom nuklirnya.

Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan telah memperingatkan, menjamin akan menggunakan skala respons yang "tak tertandingi" jika Korea Utara melakukan uji coba senjata nuklir ketujuh.

Advertisement

Dilansir Al Jazeera, peringatan itu dikeluarkan Rabu (26/10/2022) di tengah kekhawatiran Amerika Serikat dan sekutu regionalnya.

Japan Times juga melansir, Washington dan sekutunya yakin Korea Utara akan melanjutkan uji coba bom nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.

"Kami sepakat bahwa perlu menggunakan skala respons yang tak tertandingi jika Korea Utara jadi akan menguji coba nuklir ketujuh," kata wakil menteri luar negeri pertama Korea Selatan, Cho Hyun-dong dalam konferensi pers di Tokyo.

Saat menyampaikan komentarnya itu, Cho didampingi Wakil Menteri Luar Negeri Jepang, Takeo Mori dan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Wendy Sherman.

Korea Utara telah melakukan uji coba senjata dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini. 

Beberapa pekan terakhir, Korea Utara menembakkan lebih dari dua lusin rudal balistik jarak pendek dan menengah, termasuk rudal yang terbang di atas Jepang.

"Kami mendesak Korea Utara untuk menahan diri dari provokasi lebih lanjut," kata Sherman sembari menyebut tindakan Korea Utara itu "sembrono" dan sangat mengganggu stabilitas kawasan.

Sherman juga mengatakan bahwa Amerika Serikat akan menggunakan kemampuan militer penuhnya, termasuk pertahanan nuklir, konvensional, dan rudal untuk melindungi sekutunya Jepang dan Korea Selatan.

"Korea Utara perlu memahami bahwa komitmen Amerika Serikat terhadap keamanan Korea Selatan dan Jepang adalah berlapis besi," katanya.

"Dan kami akan menggunakan berbagai kemampuan pertahanan Amerika Serikat untuk mempertahankan sekutu kami, termasuk kemampuan pertahanan nuklir, konvensional, dan rudal," katanya lagi.

"Apa pun yang terjadi di sini, seperti uji coba nuklir Korea Utara akan memiliki implikasi bagi keamanan seluruh dunia," kata Sherman.

"Kami benar-benar berharap bahwa semua orang di Dewan Keamanan akan memahami bahwa setiap penggunaan senjata nuklir akan mengubah dunia dengan cara yang luar biasa," tegasnya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price menambahkan dalam sebuah pernyataan, bahwa Sherman juga menegaskan kembali bahwa AS terus berusaha berdialog serius dan berkelanjutan dengan DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea), nama resmi untuk Korea Utara.

Selama pembicaraannya dengan Sherman, Cho mengemukakan kekhawatiran, bahwa kebijakan senjata nuklir baru Korea Utara yang diadopsi pada bulan September, meningkatkan kemungkinan penggunaan senjata nuklir secara sewenang-wenang.

"Ini menciptakan ketegangan serius di semenanjung Korea," tambah Cho.

Sebagai tanggapan atas uji coba rudal balistik Korea Utara, bulan September lalu, USS Ronald Reagan dan kapal-kapal yang menyertainya melakukan latihan militer bersama dengan pasukan Korea Selatan. Ini merupakan pelatihan militer gabungan pertama mereka yang melibatkan kapal induk AS semenjak 2017.

Melihat hal itu Korea Utara marah, dan kemudian pekan lalu menembakkan ratusan peluru artileri di lepas pantainya dalam apa yang disebutnya sebagai peringatan serius bagi tetangga selatannya itu.

Sherman yang telah bertemu dengan Mori Selasa kemarin menegaskan kembali penguatan lebih lanjut dari aliansi Jepang-AS dan tujuan bersama lainnya, termasuk denuklirisasi lengkap Korea Utara dan tanggapan bersama mereka terhadap tindakan China yang semakin tegas di wilayah tersebut.

Menteri pertahanan Jepang, Yasukazu Hamada baru-baru ini juga mengatakan,  bahwa Korea Utara diyakini telah mencapai miniaturisasi hulu ledak nuklir sambil secara signifikan meningkatkan kemampuan misilnya dengan mendiversifikasi teknologi peluncurannya, sehingga membuat intersepsi lebih sulit.

Jepang juga telah bergabung dengan Korea Selatan dan juga memperingatkan kemungkinan uji coba nuklir oleh Korea Utara dalam waktu dekat.

Karena itu Amerika Serikat menyatakan akan menggunakan kemampuan penuh militernya, termasuk nuklir untuk melindungi Korea Selatan dan Jepang, jika Korea Utara menguji bom nuklirnya itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES