Peristiwa Internasional

Rusia Pindahkan Rudal Berkemampuan Nuklir Dekati Inggris, Ada Apa?

Rabu, 02 November 2022 - 19:17 | 16.60k
Killjoy, atau Dagger, bisa melesat dengan 12 kali kecepatan suara. Digambarkan di sini diluncurkan dari kapal perang Rusia di Laut Barents selama latihan tahun lalu. (FOTO:The Sun)
Killjoy, atau Dagger, bisa melesat dengan 12 kali kecepatan suara. Digambarkan di sini diluncurkan dari kapal perang Rusia di Laut Barents selama latihan tahun lalu. (FOTO:The Sun)

TIMESINDONESIA, JAKARTARusia terdeteksi citra satelit CHILLING, telah memindahkan rudal nuklir ke sebuah lapangan terbang di Belarusia dalam jarak yang sangat dekat dengan London, Inggris.

Gambar satelit itu, seperti dilansir The Sun, mengungkapkan, rudal hipersonik dengan nama sandi Killjoy oleh pasukan NATO dan Belati oleh Rusia itu telah menjadi bagian dari persenjataan Vladimir Putin sejak 2018 dan memiliki jangkauan lebih dari 1.200 mil.

Menurut intelijen Inggris, senjata mematikan, yang bisa memuat hingga 1.000 pon bahan peledak atau hulu ledak nuklir itu dipindahkan ke sekitar 1.100 mil dari London.

Presiden-Rusia-Vladimir-Putin-dan-Presiden-Belarusia.jpgPresiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko yang semakin dilibatkan dalam perang. (FOTO: The Sun/EPA)

Kementerian Pertahanan merilis pembaruan intelijen pada hari Selasa dengan gambar yang diambil pada 17 Oktober di Lapangan Terbang Machulishchi, sekitar delapan mil selatan ibu kota Belarusia, Minsk.

Ini juga menunjukkan dua jet MiG-31K Foxhound berada di dekat sebuah tabung rudal berukuran panjang tujuh meter di dalam area bermed.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, tabung itu kemungkinan akan menampung rudal balistik yang diluncurkan dari udara As-24 Killjoy.

Killjoy ini bisa melesat hingga 12 kali kecepatan suara dan kemampuannya bisa diluncurkan dari udara melalui jet membuatnya hampir tidak mungkin untuk dideteksi dan dinetralkan dari posisi bertahan.

Jika diluncurkan dari Belarusia bisa menghantam London dalam waktu sekitar sembilan menit. "Rusia bisa menyerang target tambahan selain Ukraina," kata Kementerian Pertahanan Inggris.

"Rusia kadang-kadang meluncurkan senjata ini selama perang Ukraina, tetapi stok kemungkinan sangat terbatas," menurut pembaruan tersebut.

"Ini terus mengeluarkan amunisi jarak jauh canggihnya terhadap target kepentingan operasional yang terbatas. Kemungkinan besar melakukan pengerahan terutama untuk mengirim pesan ke Barat dan untuk menggambarkan Belarus sebagai semakin terlibat dalam perang."

Despot Putin diperkirakan memiliki 5.977 hulu ledak, 1.600 di antaranya siap dikerahkan, menurut Federasi Ilmuwan Amerika.

With the Dagger dikatakan sebagai salah satu senjata sub-strategis Putin.

Kasus rudal pertama yang tercatat digunakan di Ukraina adalah pada bulan Maret, menurut laporan CNN.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan menggunakan rudal Belati untuk menyerang gudang bawah tanah di wilayah Ivano-Frankivsk.

Sementara Kementerian Pertahanan percaya bahwa senjata itu hanya merupakan bagian kecil dari persenjataan Putin, ia telah menunjukkan peningkatan dalam kampanye pemboman udaranya ketika perang di Ukraina terus berkecamuk.

Dalam beberapa hari terakhir, serangan Rusia menyebabkan hampir 1,5 juta warga Ukraina tidak memiliki listrik karena rudal dan pesawat tak berawak menghantam sasaran infrastruktur sipil utama. Kremlin tampaknya menggantungkan harapan invasinya untuk melumpuhkan moral Ukraina dan mengobarkan kerusuhan sipil dengan rentetan misilnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES