Pendeta Amerika Serikat Kagumi Toleransi Masyarakat Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Penasihat Senior Komisi Teologi dari World Evangelical Alliance, Pdt Thomas K Johnson mengapresiasi Indonesia sebagai negara toleransi. Thomas Johnson menilai Indonesia memiliki tingkat toleransi tinggi karena memiliki keberagaman.
"Di Indonesia, saya melihat ada banyak agama yang beragam, semua salin rukun dan bekerja sama," kata Thomas Johnson, dalam konferensi pers Forum R20, rangkaian G20 Indonesia, Selasa (02/11/2022).
Advertisement
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, Thomas Johnson menilai Indonesia layak menjadi contoh negara-negara lain. Dominasi umat muslim tidak membuat negara Indonesia mengadopsi ideologi ekstremis.
“Jika diketahui ideologi ekstremis seperti isi dan Al-Qaeda, visi mereka adalah menjadikan satu agama. Mereka memaksakan agama melalui jalur ekstrimisme. Di Indonesia, saya melihat arah yang berbeda,” jelas pendeta asal Amerika Serikat itu.
Thomas Johnson menyampaikan Forum R20 Indonesia yang terdiri dari beragam suku, budaya, dan agama. Forum R20 ini mengedepankan nilai toleransi untuk bisa hidup berdampingan dengan rukun di bawah payung kebhinekaan Indonesia.
Berbicara mengenai kelompok ekstremis, Thomas mengatakan bahwa tak hanya di dunia islam, kasus pemaksaan agama masih dijumpai di beberapa institusi Kristen.
“Tidak hanya terjadi di dunia Islam, tapi juga dunia Kristen. Ada visi bahwa untuk membuat satu agama saja. Dan visi ini bagi agama Kristen tidak 100 persen hilang,” kata Johnson.
Penulis buku Humanitarian Islam, Evangelical Christianity, and the Clash of Civilizations ini juga menilai proses konversi agama sejatinya hal yang wajar. Namun, akan menjadi keterlaluan jika proses tersebut dibumbui unsur paksaan dan ancaman.
“Menarik seseorang untuk memeluk agama tertentu itu bukan aneh. Namun, jangan dengan kekerasan, menggunakan gerakan ekstrimisme,” kata Thomas Johnson.
Seperti yang diketahui, Forum R20 merupakan inisiasi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan organisasi Islam Internasional yang berbasis di Arab Saudi, Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL).
Kegiatan ini digelar selama dua hari sejak Rabu hingga Kamis (02-03/11/2022) berlokasi di Grand Hyatt, Nusa Dua, Badung, Bali. Total negara yang terkonfirmasi hadir pada perhelatan R20 sebanyak 32 negara. Sebanyak 338 partisipan terkonfirmasi hadir, 124 berasal dari luar negeri. Forum tersebut menghadirkan 45 pembicara dari lima benua. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Rizal Dani |