Peristiwa Internasional

Rusia Tarik Pasukannya dari Kherson Ukraina

Kamis, 10 November 2022 - 09:00 | 19.14k
Pasukan tentara Rusia. (AFP)
Pasukan tentara Rusia. (AFP)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Akhirnya Rusia telah memerintahkan pasukannya untuk mundur dari kota Kherson di Ukraina, satu-satunya ibu kota regional yang direbut oleh pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin sejak perang dimulai Februari 2022 lalu.

Pengumuman pada hari Rabu itu menyusul kemajuan Ukraina selama berminggu-minggu menuju kota itu dan menandakan potensi pukulan besar bagi keberadaan militer Rusia di Ukraina.

Jenderal Sergey Surovikin yang dikenal sebagai Jenderal kejam Rusia, ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin untuk memimpin invasi Rusia di Ukraina dalam komentarnya di televisi mengatakan tidak mungkin lagi menjaga pasokan di kota Kherson.

Sergey Surovikin ditunjuk Vladimir Putin sebagai pemimpin perang di Uktaina sebulan lalu, tepatnya Sabtu (8/10/2022) setelah dua komandan militer senior Rusia yang lain dicopot dari jabatannya.

Ditunjuknya Sergey Surovikin itu untuk menghadapi serangkaian kemunduran militer Rusia. Termasuk kekalahan Rusia dari Ukraina atas wilayah di sisi timur laut dan selatan Ukraina

"Setelah menilai situasi saat ini secara komprehensif, diusulkan untuk mengambil pertahanan di sepanjang tepi kiri (timur) Sungai Dnieper," kata Surovikin yang berdiri di mimbar dan menunjukkan posisi pasukan di peta yang rinciannya berwarna abu-abu untuk penonton televisi.

“Saya mengerti bahwa ini adalah keputusan yang sangat sulit, tetapi pada saat yang sama, kami akan mempertahankan hal yang paling penting, kehidupan prajurit kami dan secara umum, efektivitas tempur kelompok pasukan yang sia-sia untuk dipertahankan yang berada di tepi kanan di area terbatas," katanya.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu juga menggemakan komentar tersebut dan berkata, "Saya setuju dengan kesimpulan dan proposal anda. Lanjutkan dengan penarikan pasukan dan ambil semua tindakan untuk memindahkan pasukan ke seberang sungai," ujar Sergei Shoigu seperti dilansir di Al Jazeera.

Pengumuman itu muncul beberapa jam setelah wakil kepala Kherson yang diangkat Rusia, Kirill Stremousov dilaporkan tewas dalam kecelakaan mobil setelah berminggu-minggu mendesak penduduk untuk mengungsi dari daerah itu.

Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov mengatakan, Surovikin telah membuat pilihan yang sulit tetapi tepat antara pengorbanan yang tidak masuk akal demi pernyataan keras dan penyelamatan nyawa prajurit yang tak ternilai harganya

Ramzan Kadyrov adalah pemimpin yang sering mendesak pendekatan perang yang lebih agresif dan menyerukan penggunaan senjata nuklir tingkat rendah.

Pendiri kelompok tentara bayaran Wagner yang berjuang untuk Rusia di Ukraina, Yevgeny Prigozhin sdperti dikutip oleh kantor berita RIA mengatakan, keputusan yang diambil oleh Surovikin itu tidak mudah, tetapi dia bertindak seperti orang yang tidak takut akan bertanggung jawab.

Pemimpin redaksi outlet media pemerintah RT, Margarita Simonyan lalu membandingkan kemunduran itu dengan keputusan Jenderal Mikhail Kutuzov untuk menyerahkan Moskow kepada Napoleon pada tahun 1812 demi mempertahankan pasukannya dan menyelamatkan Rusia.

Mengomentari pengumuman Rusia, penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata.

"Kami tidak melihat tanda-tanda bahwa Rusia meninggalkan Kherson tanpa perlawanan," katanya dalam sebuah posting Twitter.

Podolyak bahkan menambahkan bahwa sebagian dari pasukan Rusia telah dipertahankan di kota, dan cadangan tambahan dibebankan ke wilayah tersebut. "Ukraina membebaskan wilayah berdasarkan data intelijen, bukan pernyataan TV yang dipentaskan," katanya.

 Gubernur Kherson yang ditunjuk Ukraina, Yaroslav Yanushevych meminta warga untuk tidak terburu menyerah pada euforia.

Kherson adalah salah satu dari empat wilayah Ukraina yang diproklamirkan Putin pada September bahwa ia bergabung ke Rusia selamanya setelah referendum yang dikutuk sebagai ilegal oleh Ukraina dan sekutunya.

Namun, ada spekulasi yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir bahwa Moskow bisa saja menarik pasukannya dari tepi barat Dnieper atau terlibat dalam pertempuran berdarah.

Sebelumnya pada hari Rabu, jembatan utama di jalan keluar dari kota Kherson diledakkan. Foto yang diposting online menunjukkan bentang jembatan Darivka di jalan raya utama di timur Kherson benar-benar runtuh ke dalam air Sungai Inhulets, anak sungai Dnieper.

Orang-orang Ukraina yang memposting foto-foto jembatan yang hancur berspekulasi bahwa jembatan itu telah diledakkan oleh pasukan Rusia dalam persiapan untuk mundur.

Gubernur Ukraina di wilayah Mykolaiv, Vitaly Kim menyatakan pasukan Ukraina telah mengusir beberapa orang Rusia. Mykolaiv berbatasan dengan Kherson.

"Pasukan Rusia mengeluh bahwa mereka telah diusir dari sana," kata Kim dalam sebuah pernyataan di saluran Telegramnya.

Pengumuman penarikan itu disesalkan oleh para blogger perang berpengaruh Rusia, yang menggambarkannya sebagai pukulan pahit.

"Tampaknya kami akan meninggalkan kota, tidak peduli betapa menyakitkannya menulis tentang itu sekarang," kata blog War Gonzo yang memiliki lebih dari 1,3 juta pelanggan di Telegram.

"Sederhananya, Kherson tidak bisa dipegang dengan tangan kosong," katanya. Ya, ini adalah halaman hitam dalam sejarah tentara Rusia. Dari negara Rusia. Halaman yang tragis," tulis yang lain. (*)

 

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES