Peristiwa Internasional G20 Indonesia

Airlangga Hartarto Ajak Kolaborasi Swasta Tingkatkan Pemulihan Ekonomi

Senin, 14 November 2022 - 09:55 | 25.10k
Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menyampaikan kolaborasi pemerintah dan swasta menjadi kunci untuk pemulihan ekonomi di B20 Summit. (Foto: YouTube B20 Summit)
Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menyampaikan kolaborasi pemerintah dan swasta menjadi kunci untuk pemulihan ekonomi di B20 Summit. (Foto: YouTube B20 Summit)
FOKUS

G20 Indonesia

TIMESINDONESIA, DENPASARMenko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menyampaikan kolaborasi pemerintah dan swasta menjadi kunci untuk pemulihan ekonomi. Kemitraan antara pemerintah dan swasta diharapkan mampu menumbuhkan ekonomi Indonesia hingga 5,4 persen pada 2022.

Dalam B20 Indonesia, rangkaian G20 Indonesia 2022, Airlangga menyampaikan pemerintah memiliki kendali untuk menjawab tantangan masa depan, melalui penguatan kemitraan dengan sektor swasta untuk mendorong kebijakan politik.

"Kemitraan antara pemerintah dan swasta menjadi kunci dari arsitektur ekonomi pascapandemi," kata Menko Airlangga Hartarto, di B20 Summit, BNDCC, Bali, Senin (14/11/2022).

Airlangga Hartarto menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tahun 2022, sebesar 5,72 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sebagian besar pertumbuhan ekonomi ini berasal dari sektor-sektor yang mulai pulih seiring dengan pengendalian pandemi COVID-19.

Dia menyampaikan pemulihan ekonomi Indonesia baru-baru ini didorong oleh sektor transportasi dan penyimpanan, akomodasi, makanan dan minuman, manufaktur mesin, yang semuanya menyediakan banyak lapangan kerja dan menghasilkan keuntungan melalui rantai pasok yang kuat.

"Kemitraan antara pemerintah dan swasta, harus memanfaatkan inovasi dan revolusi industri keempat untuk mengatasi tantangan bersama, seperti krisis pangan dan energi," kata Airlangga.

Airlangga menyampaikan saat ini seluruh sektor harus bisa beradaptasi dengan teknologi dan litbang yang kuat. Dia menyampaikan bisnis menjadi lebih efisien dan mencatat produktivitas yang lebih tinggi jika berhasil mengadopsi teknologi.

Arilangga menyampaikan bisnis era saat ini lebih bersifat transformasional, juga harus memperhatikan aspek keberlanjutan dengan memastikan kelestarian lingkungan, sosial, serta pemerintahan yang baik.

Dia menyampaikan pendekatan ini telah diadopsi dalam rencana Pemerintah Indonesia untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang akan menggabungkan aspek keberlanjutan, kemudahan mobilitas, kota pintar, infrastruktur berkualitas, dan pengembangan sumber daya manusia.

“Kami mengundang anda untuk menjadi bagian dari transformasi Indonesia,” kata Menko Airlangga.

Airlangga juga menekankan tentang ekonomi hijau. Dia menyatakan untuk mewujudkan ekonomi hijau, berbagai alternatif mekanisme pendanaan menjadi penting untuk memenuhi financing gap yang cukup besar.

Dia menyampaikan  penerapan ekonomi hijau di Indonesia juga telah didorong dengan Roadmap Keuangan Berkelanjutan 2021-2025 yang telah dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. 

Selain itu, adanya Taksonomi Hijau Indonesia menjadikan Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang telah memiliki standar hijau sebagai acuan nasional.

Menutup paparannya, Menko Airlangga mengatakan bahwa pertukaran informasi dan pengalaman, serta peningkatan kapasitas SDM dan teknologi, menjadi hal utama dalam mewujudkan reformasi nilai ekonomi karbon yang lebih baik.

Selain itu, Airlangga mengungkapkan Indonesia telah beradaptasi dengan teknologi dan bisnis (research and development) yang kuat lebih efisien dan mencatat produktivitas yang lebih tinggi.

Airlangga juga menyebutkan strategi untuk memulihkan ekonomi Indonesia di antaranya, bagaimana cara mempertahankan ketahanan pangan, meningkatkan teknologi, efisiensi bisnis, hingga transformasi lingkungan dan bisnis yang berkelanjutan.

"Pendekatan ini diadopsi dalam rencana kami untuk membangun ibu kota baru yaitu Nusantara yang akan menggabungkan keberlanjutan, mobilitas cerdas, kota cerdas, infrastruktur berkualitas, dan pengembangan sumber daya manusia. Peluang harus tentang anak-anak kita dan cicit kita," kata Airlangga.

Satu hal yang perlu digarisbawahi, Airlangga kemampuan pemerintah untuk menyelesaikan krisis tidak sepihak, dunia usaha juga menjadi kunci utama. 

"Pepatah lama yang menggarisbawahi kondisi di Indonesia, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh," ucapnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES