Peristiwa Internasional G20 Indonesia

Deklarasi KTT G20 Indonesia, Jokowi: Poin Perang Rusia-Ukraina Paling Alot

Rabu, 16 November 2022 - 16:04 | 22.09k
Presiden RI Joko Widodo didampingi Menlu Retno Marsudi dan Menkeu Sri Mulyani saat konferensi pers di Nusa Dua, Bali. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
Presiden RI Joko Widodo didampingi Menlu Retno Marsudi dan Menkeu Sri Mulyani saat konferensi pers di Nusa Dua, Bali. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
FOKUS

G20 Indonesia

TIMESINDONESIA, BALI – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan hasil kesepakatan para pemimpin KTT G20 Indonesia bahwa diskusi tentang perang Rusia-Ukraina memakan waktu paling lama.

"Deklarasi terdiri atas 52 paragraf dan paragraf yang sangat diperdebatkan adalah penyikapan perang di ukraina. Diskusi mengenai hal ini berlangsung sangat sangat alot sekali," kata Jokowi saat konferensi pers di Nusa Dua Bali, Rabu (16/11/2022).

Ia menegaskan hanya satu paragraf yang sangat memakan waktu lama dan diperdebatkan, yaitu penyikapan terhadap perang Rusia-Ukraina.

"Sampai tengah malam kami bahas. Akhirnya deklarasi Bali dicapai melalui konsensus. Kami menyepakati perang berdampak pada ekonomi global. Pemulihan ekonomi juga dapat dicapai dengan perdamaian. Perang harus dihentikan," tegasnya.

Jokowi menyatakan ketika kesepakatan ini juga dihadiri perwakilan Rusia yang hadir secara langsung di KTT G20 Indonesia, Bali.

"Meskipun alot tetapi telah disahkan," ucap Jokowi.

Ia menjelaskan bahwa G20 adalah forum ekonomi, dorum finansial, forum pembangunan bukan forum politik. "Jadi jangan ditarik-tarik ke politik," imbuhnya.

Ia bersyukur karena kepemimpinan Indonesia telah berhasil menghasilkan deklarasi pemimpin G20 yang awalnya diragukan oleh banyak pihak.

"Dan akhirnya para pemimpin G20 menyepakati isi deklarasi yaitu condemnation perang di Ukraina karena telah melanggar batas wilayah, melanggar integritas wilayah," ungkapnya.

Menurut Jokowi, perang ini telah mengakibatkan penderitaan masyarakat dan memperberat ekonomi global yang masih rapuh akibat pandemi yang menimbulkan risiko terhadap krisis pangan, energi dan potensi krisis finansial.

"Sebab itu G20 membahas dampak perang terhadap kondisi perekonomian global. Beberapa hasil konkret telah dihasilkan," terangnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES