Peristiwa Internasional

Virus Zombie Dikahawatirkan jadi Pandemi Baru

Selasa, 29 November 2022 - 11:04 | 321.52k
Ada potensi lebih banyak virus menular di atas es yang mencair. Situasinya akan jauh lebih berbahaya dalam kasus tanaman, hewan, atau penyakit manusia yang disebabkan oleh kebangkitan virus kuno yang tidak diketahui.
Ada potensi lebih banyak virus menular di atas es yang mencair. Situasinya akan jauh lebih berbahaya dalam kasus tanaman, hewan, atau penyakit manusia yang disebabkan oleh kebangkitan virus kuno yang tidak diketahui.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ilmuwan Prancis telah menghidupkan kembali "virus zombie" yang telah terperangkap di bawah danau beku di Rusia selama 50.000 tahun yang akan bisa menjadi pandemi baru.

"Situasinya akan jauh lebih berbahaya dalam kasus penyakit tanaman, hewan, atau manusia yang disebabkan oleh kebangkitan virus kuno yang tidak diketahui," demikian bunyi studi itu.

Advertisement

Penelitian baru ini dipimpin oleh ahli mikrobiologi Jean-Marie Alempic dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis, dan dilaporkan di Science Alert.

Menurut makalah pendahuluan, pemanasan global menyebabkan sebagian besar permafrost, tanah beku permanen yang menutupi seperempat belahan bumi Utara itu mencair secara permanen.

Hal ini memiliki efek yang mengkhawatirkan dengan terlepasnya bahan organik yang membeku hingga satu juta tahun itu, termasuk patogen yang berpotensi berbahaya.

"Bagian dari bahan organik ini juga terdiri dari mikroba seluler yang dihidupkan kembali (prokariota, eukariota uniseluler) serta virus yang tetap tidak aktif sejak zaman prasejarah," tulis para peneliti.

The Sun melaporkan, Profesor Universitas Aix-Marseille, Jean-Michel Claverie, salah satu penulis studi tersebut mengeluarkan peringatan kepada otoritas medis tentang kurangnya pembaruan signifikan pada virus "hidup" di permafrost sejak studi asli pada tahun 2014 dan 2015.

"Ini secara keliru menunjukkan bahwa kejadian seperti itu jarang terjadi dan 'virus zombie' bukanlah ancaman kesehatan masyarakat,” tulis tim peneliti dalam temuan mereka.

Untuk mempelajari organisme kebangkitan ini, para ilmuwan, mungkin secara paradoks, menghidupkan kembali beberapa dari apa yang disebut "virus zombie" dari permafrost Siberia.

Virus tertua dijuluki Pandoravirus yedoma setelah karakter mitologis Pandora, yang rasa ingin tahunya membuatnya membuka kotak masalah, dan jenis tanah tempat ditemukannya - berusia 48.500 tahun, usia rekor untuk virus beku yang kembali ke keadaan semula. 

Juga memiliki potensi untuk menginfeksi organisme lain. Ini memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh virus berusia 30.000 tahun yang ditemukan oleh tim yang sama di Siberia pada tahun 2013.

Strain baru adalah salah satu dari 13 virus yang diuraikan dalam penelitian ini, yang masing-masing memiliki genomnya sendiri, lapor Science Alert.

Sementara Pandoravirus ditemukan di bawah dasar danau di Yukechi Alas di Yakutia, Rusia, dan yang lain ditemukan di mana-mana mulai dari bulu mammoth hingga usus serigala Siberia.

Setelah mempelajari budaya hidup, para ilmuwan menemukan bahwa semua "virus zombie" berpotensi menular, dan karenanya menjadi "ancaman kesehatan".

Mereka mendalilkan bahwa kita biss melihat lebih banyak pandemi gaya Covid-19 di masa depan karena permafrost yang terus mencair terus melepaskan virus yang sudah lama tidak aktif seperti mikroba Captain America.

"Oleh karena itu sah untuk merenungkan risiko partikel virus kuno tetap menular dan kembali ke sirkulasi dengan mencairnya lapisan permafrost kuno,” tulis mereka.

Sayangnya, ini adalah lingkaran setan karena bahan organik yang dilepaskan oleh pencairan es terurai menjadi karbon dioksida dan metana, yang semakin meningkatkan efek rumah kaca dan mempercepat pencairan.

Virus yang baru dicairkan mungkin hanya puncak gunung es epidemiologis karena kemungkinan masih ada lebih banyak virus yang berhibernasi yang belum ditemukan.

"Jika penulis benar-benar mengisolasi virus hidup dari permafrost kuno, kemungkinan virus mamalia yang lebih kecil dan lebih sederhana juga akan bertahan dalam keadaan beku selama ribuan tahun," kata ahli virologi Universitas Californiaz Eric Delwart kepada New Scientist.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan tingkat penularan virus yang tidak diketahui ini saat terpapar cahaya, panas, oksigen, dan faktor lingkungan luar ruangan lainnya.

Ini bukan organisme lama tidak aktif pertama yang dibangunkan dari tidurnya yang sedingin es. Pada Juni 2021, ilmuwan Rusia juga menghidupkan kembali cacing “zombie” yang telah membeku selama 24.000 tahun di Kutub Utara.

Kali kekhawatiran itu bertambah lagi, karena baru-baru ini Ilmuwan Prancis juga telah menghidupkan kembali "virus zombie" yang telah terperangkap di bawah danau beku di Rusia selama 50.000 tahun yang akan bisa menjadi pandemi baru. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES