Peristiwa Internasional

Ukraina Getol Serang Balik Wilayah yang Diduduki Rusia

Senin, 12 Desember 2022 - 06:29 | 39.21k
Gambar yang dibagikan oleh seorang pejabat yang dipasang Rusia menunjukkan kebakaran besar.(FOTO : BBC)
Gambar yang dibagikan oleh seorang pejabat yang dipasang Rusia menunjukkan kebakaran besar.(FOTO : BBC)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kini giliran Ukraina beberapa pekan terakhir yang getol menyerang balik dalam upayanya merebut kembali wilayah-wilayah yang diduduki Rusia meski musim dingin tiba.

Wilayah yang diduduki Rusia, yakni Melitopol, Donetsk dan Krimea.

Beberapa ledakan dilaporkan terjadi di kota Melitopol yang diduduki Rusia di Ukraina selatan, di Republik Rakyat Donetsk yang diproklamirkan sendiri dan di Krimea yang dianeksasi, termasuk di barak militer Rusia.

Ledakan di Melitopol terjadi di tengah laporan dari pejabat di kedua belah pihak bahwa Ukraina telah melancarkan serangan rudal ke kota itu pada Sabtu, sementara media pemerintah Rusia mengatakan 20 rudal menghantam Republik Rakyat Donetsk pada Minggu pagi.

Secara terpisah, laporan juga muncul tentang beberapa ledakan di Krimea yang dicaplok Rusia, termasuk di barak militer di Sovietske.

Administrator Melitopol yang dipasang di Moskow mengatakan empat rudal menghantam kota, menewaskan dua orang dan melukai 10 orang, sementara walikota Melitopol melaporkan beberapa ledakan, termasuk di sebuah gereja yang diduduki oleh pasukan Rusia.

Namun, pejabat Ukraina belum mengomentari ledakan di Krimea atau di Republik Rakyat Donetsk dan CNN tidak dapat memverifikasi penyebab ledakan atau tingkat kerusakan.

Dilansir BBC, pasukan Ukraina juga telah menyerang markas besar kelompok tentara bayaran Wagner Rusia di Ukraina timur.

Gubernur Luhansk Ukraina, Serhiy Haidai mengatakan sebuah hotel tempat kelompok itu bermarkas di Kadiivka, wilayah Luhansk, terkena serangan. Dia menambahkan ada kerugian besar di pihak Rusia.

Menurut pakar Barat, Wagner adalah tentara bayaran yang disponsori negara yang bertindak untuk kepentingan Rusia.

Perusahaan militer swasta ini didirikan oleh Yevgeny Prigozhin, mantan pemilik restoran dan rekan dekat Presiden Rusia, Vladimir Putin.  Yevgeny Prigozhin telah berulang kali dituduh melakukan kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia.

Unit Wagner ini sebelumnya pernah dikerahkan di Krimea, Suriah, Libya, Mali, dan Republik Afrika Tengah.

Dalam serangan Kadiivka, Haidai mengatakan, Rusia telah menderita kerugian yang signifikan dan dia memperkirakan setidaknya 50% dari pasukan yang selamat akan mati karena kurangnya perawatan medis.

Pukulan di hotel itu terjadi ketika konflik juga berkecamuk di selatan Ukraina dimana Rusia meluncurkan pesawat tak berawak di Odesa dan Ukraina melawan balik di Melitopol.

Pada hari Sabtu, tentara Ukraina mengatakan, telah menembak jatuh 10 drone, dengan lima lainnya mengenai fasilitas energi yang menyebabkan sekitar 1,5 juta orang tanpa listrik.

"Situasi di wilayah Odesa sangat sulit," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dalam pidato video malamnya.

"Sayangnya serangannya kritis, jadi butuh lebih dari sekedar waktu untuk memulihkan listrik. Bukan hanya berjam-jam, tapi beberapa hari," katanya.

Menurut pejabat Ukraina infrastruktur utama dihantam Rusia dengan drone buatan Iran.

Di Melitopol, otoritas pro-Rusia mengatakan, serangan rudal Ukraina telah menewaskan dua orang dan melukai 10 lainnya. 

"Sistem pertahanan udara menghancurkan dua rudal, dan empat mencapai target mereka," kata Yevgeny Balitsky, gubernur Zaporizhzhia yang diangkat Rusia di aplikasi perpesanan Telegram.

Ditambahkan, bahwa pusat rekreasi, tempat orang-orang makan telah dihancurkan dalam serangan itu, dan pasukan Ukraina menggunakan peluncur roket Himars yang dipasok AS.

Senjata ini telah memainkan peran kunci dalam serangan balik Ukraina, digunakan untuk menargetkan lokasi yang jauh dari garis depan, termasuk pos komando Rusia.

Walikota Melitopol Ivan Fedorov yang diasingkan mengatakan puluhan "penjajah" telah tewas.

Melitopol diduduki Rusia sejak awal Maret dan merupakan pusat logistik utama bagi pasukan Rusia di wilayah tenggara.

Kota yang berada di wilayah Zaporizhzhia ini berlokasi strategis di antara Mariupol di timur, Kherson dan Sungai Dnipro di barat, dan Krimea di selatan.

Dalam beberapa pekan terakhir, sebagian besar pertempuran terjadi di bagian timur negara itu, terutama di sekitar kota Bakhmut di wilayah Donetsk.

Penasihat Presiden Zelensky, Oleksiy Arestovych Sabtu malam mengindikasikan bahwa Melitopol bisa menjadi sasaran utama pasukan Ukraina.

"Jika Melitopol jatuh, seluruh garis pertahanan sampai ke Kherson runtuh," katanya dalam sebuah wawancara.

Jika itu terjadi, tambahnya, maka pasukan Ukraina akan mendapatkan rute langsung ke Krimea, semenanjung yang diserbu dan dianeksasi Rusia pada tahun 2014 dan Ukraina telah bersumpah untuk merebutnya kembali.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES