Peristiwa Internasional

Pasar di Ukraina Dirudal Rusia saat Persiapan Natal

Minggu, 25 Desember 2022 - 17:43 | 60.55k
Penembakan menghujani pasar Sabtu yang sibuk jelang Natal di Kherson, tempat kebakaran terjadi. (FOTO: The Moscow Times)
Penembakan menghujani pasar Sabtu yang sibuk jelang Natal di Kherson, tempat kebakaran terjadi. (FOTO: The Moscow Times)

TIMESINDONESIA, JAKARTARusia dituding seolah tidak menghargai hari keagamaan, Sabtu (24/12/2022). Saat penduduk Kherson, Ukraina sibuk mempersiapkan Natal, salah satu pasar dihujani rudal hingga menyebabkan 10 orang tewas dan 68 orang lainnnya terluka.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mendesak rakyatnya untuk bertahan menghadapi serangan Rusia saat negara itu merayakan Natal.

Dalam pidatonya pada hari Sabtu, dia mengatakan, kebebasan datang dengan harga tinggi. "Tapi perbudakan memiliki harga yang lebih tinggi," katanya.

Serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia telah menyebabkan jutaan warga Ukraina tanpa listrik, pemanas, dan air mengalir.

"Pada hari Sabtu, serangan udara Rusia juga menyebabkan 10 orang tewas di Kota Kherson selatan Ukraina," kata para pejabat setempat.

Pihak berwenang setempat mengatakan 68 orang lainnya terluka dan meminta penduduk setempat untuk segera mendonorkan darah.

Menggambarkan Rusia sebagai "negara teroris", Zelenskyy menuduh pasukan Rusia membunuh demi intimidasi dan kesenangan.

Dalam sebuah unggahan di media sosial, dia menunjukkan gambar jalanan yang dipenuhi mayat dan mobil yang terbakar.

Kherson, satu-satunya ibu kota regional yang direbut Rusia sejak melancarkan invasi besar-besaran pada 24 Februari, telah dibebaskan oleh Ukraina bulan lalu. Sejak itu kota tersebut sering menjadi sasaran pasukan Rusia yang ditempatkan di tepi kiri (timur) sungai Dnipro.

Rusia telah berulang kali membantah menargetkan warga sipil dalam serangannya. Namun, Presiden Vladimir Putin baru-baru ini mengakui bahwa pasukan Rusia telah menghantam fasilitas energi kritis Ukraina.

Kebanyakan orang Ukraina beragama Kristen Ortodoks, dan menandai Malam Natal - hari utama musim perayaan di negara itu pada 6 Januari.

Namun, perkembangannya semakin banyak jemaah yang merayakan hari itu pada 24 Desember, sejalan dengan mayoritas umat Kristiani di seluruh dunia.

Dalam pidato video kepada negara pada Sabtu malam, Zelensky mengatakan: "Kami bertahan di awal perang. Kami bertahan dari serangan, ancaman, pemerasan nuklir, teror, serangan rudal. Mari bertahan dimusim dingin ini karena kami tahu untuk apa yang kami melawan. 

"Kami akan merayakan liburan kami! Seperti biasa. Kami akan tersenyum dan bahagia. Seperti biasa. Bedanya satu. Kami tidak akan menunggu keajaiban. Lagi pula, kami menciptakannya sendiri," tutur Zelenskyy.

"Bagi banyak orang Ukraina, Natal akan terasa gelap dan dingin," kata wartawan BBC di Kyiv

"Tetapi warga Ukraina mengatakan, kesulitan hanya membuat mereka lebih kuat, karena perang memasuki bulan ke-11," tambahnya.

Pada hari Sabtu, pertempuran sengit berlanjut di wilayah Donbas timur Ukraina di mana pasukan Rusia menyerang kota strategis Bakhmut.

Dilansir The Mosvow Times, meskipun Rusia mundur dari kota pelabuhan selatan, namun persenjataannya masih bisa menjangkau Ukraina. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES