Peristiwa Internasional

Perang Rusia-Ukraina Bakal Panjang, ini Penyebabnya

Senin, 02 Januari 2023 - 13:33 | 70.03k
Sekjen NATO, Jens Stoltenberg mengingatkan bahwa perang Rusia di Ukraina bakal panjang. (FOTO A: Getty Image/AFP)
Sekjen NATO, Jens Stoltenberg mengingatkan bahwa perang Rusia di Ukraina bakal panjang. (FOTO A: Getty Image/AFP)

TIMESINDONESIA, JAKARTAPerang Rusia vs Ukraina bakal panjang, karena tidak ada tanda-tanda Moskow mengalah.

"NATO harus siap-siap terus memberi dukungan militer," kata Sekjen NATO, Jens Stoltenberg.

Jens Stoltenberg juga mengingatkan, negara-negara barat harus memberikan dukungan ke Ukraina untuk jangka panjang. "Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda mengalah," katanya.

Menurut Jens Stoltenberg, seperti dilansir BBC, dukungan militer akan memastikan kelangsungan hidup Ukraina sebagai negara berdaulat dan akan memaksa Rusia untuk duduk dan bernegosiasi untuk mengakhiri perang.

Pemimpin Rusia sendiri menuduh Barat telah menggunakan Ukraina untuk menghancurkan negaranya.

Sementara itu rudal dan drone bersenjata Rusia telah menghantam Ukraina pada Malam dan pada awal Tahun Baru.

"Program mobilisasi parsial Rusia, yang digelar pada bulan September lalu telah menunjukkan, bahwa Moskow tidak memiliki keinginan untuk mengakhiri perang saat ini," kata Stoltenberg.

"Pasukan Ukraina memiliki momentum selama beberapa bulan, tetapi kami juga tahu bahwa Rusia telah memobilisasi lebih banyak pasukan, banyak dari mereka sekarang sedang berlatih," tambahnya.

"Semua itu menunjukkan, bahwa mereka siap melanjutkan perang dan juga mencoba meluncurkan serangan baru," ujarnya.

Sebelumnya, dalam pidato Tahun Baru,  Presiden Rusia,  Vladimir Putin juga mengumpulkan orang-orang di belakang pasukannya yang berperang di Ukraina, dengan mengatakan bahwa masa depan negara dipertaruhkan.

Sementara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menuduh Putin telah bersembunyi di belakang pasukannya daripada memimpin mereka.

"Menjelang Tahun Baru, dua belas dari 20 rudal jelajah Rusia ditembak jatuh," kata kepala angkatan bersenjata Ukraina.

"Selain itu sebanyak 45 drone kamikaze buatan Iran lainnya juga ditembak jatuh di sekitar Kyiv hanya beberapa jam memasuki Tahun Baru pada hari Minggu," kata pihak Angkatan Udara Ukraina.

Setidaknya satu orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan itu.

Serangan itu memicu kemarahan dan kebencian warga Ukraina yang sudah lelah dengan serangan udara Rusia yang tak pernah berhenti.

Saat ledakan mengguncang ibu kota, beberapa penduduk Ukraina menyanyikan lagu kebangsaan. Para pejabat Ukraina menuduh Rusia sengaja menargetkan warga sipil saat mereka berkumpul untuk merayakan Tahun Baru.

Kepala polisi Kyiv, Andriy Nebitov sempat memposting gambar ke media sosial sebuah drone yang jatuh dengan tulisan "Selamat Tahun Baru" dalam bahasa Rusia.

"Hanya itu yang perlu Anda ketahui tentang negara teror dan tentaranya," tulisnya di Facebook, menambahkan bahwa puing-puing drone itu jatuh di taman bermain anak-anak.

Meskipun permusuhan tampaknya tidak akan berhenti, Stoltenberg mengatakan NATO harus memastikan Ukraina tetap dalam posisi yang kuat jika terjadi pembicaraan negosiasi antara kedua belah pihak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES