Peristiwa Internasional

Waduh, Lebih Dari 88 Juta Orang di Heinan China Terinfeksi Covid-19

Selasa, 10 Januari 2023 - 09:33 | 57.17k
Penumpang di kedatangan internasional Bandara Internasional Shanghai Pudong, China terus mengalir bahkan meski infeksi melonjak. (FOTO: CNA/AFP).
Penumpang di kedatangan internasional Bandara Internasional Shanghai Pudong, China terus mengalir bahkan meski infeksi melonjak. (FOTO: CNA/AFP).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Seorang pejabat tinggi China mengatakan, hampir 90 persen atau 88,5 juta orang di provinsi Heinan, provinsi terpadat ketiga di negara tersebut, saat ini terinfeksi Covid-19.

Kini China sedang  berjuang melawan lonjakan kasus yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Advertisement

Direktur Komisi Kesehatan Provinsi Heinan Tengah, Kan Quancheng mengatakan pada konferensi pers, bahwa per 6 Januari 2023, tingkat infeksi Covid di provinsi tersebut telah mencapai 89%.

Bila dikalkulasi berdasarkan populasi penduduk Provinsi Heinan yang mencapai 99,4 juta oraanf, maka yang terinfeksi  sekitar 88,5 juta.

"Kunjungan ke klinik demam memuncak pada 19 Desember," kata Kan. "Setelah itu menunjukkan tren penurunan yang berkelanjutan," tambahnya.

Pembukaan perbatasan China pada hari Minggu merupakan salah satu langkah terakhir dalam mengakhiri ambisi nol-Covid negara itu, yang dimulai bulan lalu setelah protes bersejarah dan menyebabkan gelombang besar infeksi.

Kasus Covid diperkirakan akan melonjak lebih jauh saat negara itu merayakan tahun baru Imlek akhir bulan ini, dengan jutaan orang akan melakukan perjalanan dari kota besar untuk mengunjungi kerabat lanjut usia yang rentan di pedesaan.

Menurut media pemerintah, gelombang pertama perjalanan pra-liburan, data resmi menunjukkan 34,7 juta orang melakukan perjalanan domestik pada hari Sabtu, naik lebih dari sepertiga dibandingkan tahun lalu.

Langkah China menghapus persyaratan karantina diharapkan bisa meningkatkan perjalanan keluar. 

Namun banyak negara menuntut tes negatif para pengunjung dari China untuk menahan wabah yang telah membanjiri banyak rumah sakit dan krematorium China itu.

China melaporkan hanya 5.272 kematian terkait Covid pada 8 Januari, tingkat kematian terendah akibat infeksi di dunia.

Tetapi Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan, China tidak melaporkan skala wabah dan pakar kesehatan internasional memperkirakan lebih dari 1 juta orang di negara itu mungkin meninggal akibat penyakit itu tahun ini.

Pejabat tinggi kesehatan China dan media pemerintah telah berulang kali mengatakan infeksi Covid memuncak di seluruh negeri dan mereka mengesampingkan ancaman yang sekarang ditimbulkan oleh penyakit tersebut.

"Hidup bergerak maju lagi!," tulis surat kabar resmi Partai Komunis, People's Daily dalam sebuah editorial hari Minggu dengan memuji kebijakan virus pemerintah, yang katanya telah beralih dari mencegah infeksi menjadi mencegah penyakit parah.

Karena itu banyak pengamat yang mengatakan meski salah satu contoh provinsi Heinan itu 88,5 juta warganya terinfeksi Covid-19, China sama sekali tidak terlihat panik karena fokus mereka sekarang adalah mencegah untuk tidak menjadi parah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES