Peristiwa Internasional

Gempa Bumi Besar Kedua Guncang Lagi Turki dan Suriah, Sekitar 1200 Orang Meninggal

Senin, 06 Februari 2023 - 20:42 | 71.91k
Tim penyelamat sedang berusaha keras mengeluarkan korban dari reruntuhan bangunan (FOTO : The Sun/AFP)
Tim penyelamat sedang berusaha keras mengeluarkan korban dari reruntuhan bangunan (FOTO : The Sun/AFP)

TIMESINDONESIA, JAKARTAGempa bumi besar kedua sempat melanda Turki dan Suriah, 12 jam setelah gempa pertama. Gempa susulan itu hingga malam ini menyebakan total korban tewas di kedua negara itu menjadi 1200 orang.

Turki melaporkan bahwa gempa besar kedua dalam waktu kurang dari 12 jam telah melanda tenggara negara itu.

Media pemerintah di Suriah juga mengatakan, bahwa Damaskus terkena gempa besar terbaru, meskipun rinciannya masih kurang.

Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) mengatakan bahwa data awal menunjukkan gempa berkekuatan 7,7 skala Richter, dan berada 67 km (42 mil) utara-timur laut Kahramanmaraş, Turki, pada kedalaman 2 km. 

Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki menyatakan bahwa itu sedikit lebih kecil dengan magnitudo 7,6 dan lebih dalam.

Jumlah korban tewas resmi gabungan dari gempa pertama di Turki dan Suriah telah meningkat menjadi lebih dari 1.200 orang.

Gempa bumi terbesar di Turki sejak 1939

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan menggambarkannya sebagai bencana terbesar di negara itu sejak 1939. Dia mengatakan bahwa 912 orang tewas dan 5.383 orang luka-luka.

Kantor berita negara Suriah, SANA  melaporkan lebih dari 320 orang tewas di negara itu, dan lebih dari 1.000 terluka.

Layanan penyelamatan White Helmets juga melaporkan bahwa 147 orang telah tewas dan lebih dari 340 orang terluka di Suriah di wilayah operasinya.

Gempa pertama melanda saat orang tidur, dan berkekuatan 7,8 skala Richter, salah satu gempa terkuat di wilayah tersebut setidaknya dalam satu abad.

Operasi pencarian dan penyelamatan terhambat oleh cuaca buruk. Presiden Turki mengatakan bahwa sejauh ini lebih dari 45 negara telah menawarkan bantuan.

Presiden AS Biden melalui Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, meminta USAID dan mitra pemerintah federal lainnya untuk memberi bantuan ke daerah yang paling terkena dampak gempa bumi Turki dan Suriah.

Kanselir Jerman Olaf Scholz menjanjikan bantuan pada hari Senin setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda Turki dan Suriah, menewaskan ratusan orang saat mereka tidur.

"Kami mengikuti berita gempa bumi di wilayah perbatasan Turki-Suriah dengan kaget," kata Scholz di Twitter. "Jerman tentu saja akan mengirim bantuan," kata dia.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, Senin,  bahwa negaranya siap memberikan bantuan darurat ke Turki dan Suriah setelah gempa bumi yang menewaskan ratusan orang di kedua negara.

"Kami menerima gambar mengerikan dari Turki dan Suriah setelah gempa bumi dengan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Prancis siap memberikan bantuan darurat kepada penduduk di lapangan. Pikiran kami bersama keluarga yang ditinggalkan," kata presiden Prancis, yang hubungannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sering tegang.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES