Peristiwa Internasional

12 Teroris Tewas Baku Tembak dengan Pasukan Keamanan Pakistan

Rabu, 08 Februari 2023 - 19:01 | 58.53k
Pasukan Keamanan Pakistan dalam sebuah operasi pengamanan. (FOTO: Pakistan Observer)
Pasukan Keamanan Pakistan dalam sebuah operasi pengamanan. (FOTO: Pakistan Observer)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sedikitnya 12 orang anggota kelompok teroris dari Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP) tewas setelah terjadi baku tembak dengan pasukan keamanan Pakistan, Rabu (8/2/2023) dini hari.

Pasukan keamanan Pakistan bertindak berdasarkan intelijen saat menggerebek tempat persembunyian gerilyawan Taliban Pakistan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan itu.

Sayap media militer Rabu siang mengatakan, terjadi baku tembak di basis mereka di daerah Lakki Marwat Khyber Pakhtunkhwa, ketika pasukan keamanan Pakistan itu melakukan operasi penyergapan di sana.

Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Inter Services Public Relations (ISPR), seperti dilansir di DAWN.com, pasukan keamanan dan teroris baku tembak Selasa malam di mana para militan tewas.

"Gerakan dan aktivitas teroris diawasi oleh tentakel intelijen selama seminggu terakhir. Teroris dibujuk dengan menyediakan kendaraan untuk melarikan diri yang dicegat dan dinetralkan,"  tambah pihak ISPR.

"Senjata, amunisi dan mata uang Afghanistan juga ditemukan dari para teroris selama operasi tersebut, katanya lagi.

ISPR juga  menambahkan bahwa pasukan keamanan sedang melakukan operasi pembersihan di daerah tersebut.

"Penduduk setempat mengapresiasi operasi tersebut dan memuji upaya Angkatan Darat Pakistan dalam memberantas terorisme,” demikian pernyataan tersebut menyimpulkan.

Selama beberapa bulan terakhir, situasi hukum dan ketertiban di negara tersebut telah memburuk, dengan kelompok teroris melakukan serangan dengan impunitas hampir di seluruh negeri.

Sejak pembicaraan dengan TTP gagal pada bulan November tahun lalu,  kelompok ini telah mengintensifkan serangannya, terutama menargetkan polisi di KP dan daerah yang berbatasan dengan Afghanistan.

Pemberontak di Balochistan juga telah meningkatkan aktivitas kekerasan mereka dan meresmikan hubungan dengan TTP yang dilarang.

Menurut statistik yang dirilis oleh Institut Studi Konflik dan Keamanan Pakistan (PICSS), Januari 2023 tetap menjadi salah satu bulan paling mematikan sejak Juli 2018, karena 134 orang kehilangan nyawa mereka, melonjak 139 persen ditambah 254 orang terluka ketika 44 kali militan itu melakukan serangan di seluruh negeri.

Baru-baru ini, lebih dari 80 orang, kebanyakan polisi juga tewas dalam serangan bunuh diri di sebuah masjid di Garis Polisi Peshawar.

TTP sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun kemudian menjauhkan diri darinya tetapi sumber sebelumnya menunjukkan bahwa itu mungkin hasil karya beberapa faksi lokal dari kelompok terlarang itu.

Serangan dini hari itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Pakistan dan setelah pemboman masjid pekan lalu yang menewaskan 101 orang di Peshawar.

Pejabat Pakistan menuduh pelaku bom bunuh diri itu dari Tehreek-e-Taliban Pakistan, atau TTP, yang dilarang, meskipun TTP membantah.

Taliban Pakistan di Lakki Marwat intensif melakukan serangan. Mereka telah beberapa kali melancarkan beberapa serangan dalam beberapa bulan terakhir.

Semalam di distrik di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, pasukan keamanan melancarkan operasi setelah memantau pemberontak selama seminggu, menurut pernyataan militer.

"Teroris dibujuk dengan menyediakan kendaraan untuk melarikan diri kemudian dicegat dan dinetralkan," katanya. Militer mengatakan pasukan juga mengamankan sejumlah senjata, amunisi dan mata uang Afghanistan.

Disebutkan pula operasi Selasa malam hingga Rabu dini hari melawan TTP itu adalah konfrontasi besar pertama sejak November, setelah kelompok militan itu menghentikan gencatan senjata selama sebulan dengan pemerintah dan melanjutkan serangan terhadap pasukan dan polisi di seluruh negeri.

TTP, yang mendapat tempat perlindungan di negara tetangga, Afghanistan, terpisah dari sekutu dekat Taliban Afghanistan.

Taliban Pakistan telah mengobarkan pemberontakan di Pakistan selama 15 tahun terakhir, menuntut penegakan hukum Islam yang lebih ketat, pembebasan anggotanya dalam tahanan pemerintah dan pengurangan kehadiran militer Pakistan di wilayah provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang telah lama digunakan sebagai basisnya. 

Taliban Pakistan, yang sebagian besar bersembunyi di Afghanistan, semakin berani sejak Taliban Afghanistan merebut kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021 ketika pasukan AS dan NATO ditarik keluar dari negara itu setelah perang selama 20 tahun. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES