Vladimir Putin Ancam Eropa Bila Inggris Memasok Jet Tempur ke Ukraina

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Rusia, Vladimir Putin mengancam akan ada konsekuensi politik-militer untuk Eropa dan seluruh dunia jika Inggris memberi Ukraina jet tempur.
Dalam kunjungan pertamanya ke Inggris, Rabu (8/2/2023) malam, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy antara lain meminta dukungan pesawat tempur.
Advertisement
Presiden Volodymyr Zelensky tiba di Inggris dengan membawa daftar belanja dan meminta lebih banyak bantuan untuk pasukannya.
Inggris adalah donor militer terbesar Eropa untuk Kyiv, dengan £2,3 miliar dihabiskan pada tahun 2022, dan sebanyak itu pula akan ada lagi pada tahun 2023 ini.
Inggris telah berada di garis depan dalam memberikan bantuan militer ke Ukraina, berada di urutan kedua setelah Amerika Setikat soal pemberian dukungan.
Tetapi dari beberapa negara Barat, Jerman memasok lebih banyak perangkat keras militer daripada Inggris, meskipun dituduh enggan mendukung Ukraina.
Pemerintah Jetman mengatakan, sejauh ini telah mengeluarkan lisensi untuk ekspor barang-barang militer ke Ukraina senilai hampir £2,1 miliar.
Putin langsung bereaksi, dan dengan dingin ia mengeluarkan ancaman jika Inggris memberikan jet tempur ke Ukraina.
Bahkan Kedutaan Besar Rusia di London telah memperingatkan agar Inggris tidak memasok pesawat tempur ke Ukraina.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky kemarin melakukan kunjungan pertamanya ke Inggris sejak Rusia menginvasi srjak Februari tahun lalu.
Zelenskyy memperingatkan bahwa perang bisa stagnan jika jet tidak datang dari Barat.
Dalam konferensi pers bersama Zelenskyy, Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak dalam menanggapi permohonan jet tempur itu mengatakan "tidak ada yang salah" ketika pihaknya didorong untuk menyediakan pesawat.
Saat ini Inggris sedang mulai mempersiapkan latihan bagi angkatan udara Ukraina.
Inggris juga telah menawarkan melatih pilot pesawat tempur Ukraina di atas program yang sudah ada dengan menyiapkan 10.000 tentara untuk berperang.
Sementara itu, mantan Perdana Menteri Boris Johnson, mendesak Inggris untuk menawarkan semua jet tempur dan tanknya, dengan mengatakan bahwa langkah terbaik melawan agresi Rusia adalah menggunakan 100 jet Typhoon Inggris dan stok tank Challenger dan yang serupa.
Rishi Sunak telah mengingatkan bahwa 'langkah pertama' itu akan memakan beberapa waktu. "Sepanjang konflik ini, kami berada di depan," katanya, dan ia membantah ada 'keengganan'.
Sunak mengatakan, penting bagi pilot Ukraina untuk berlatih menyesuaikan dengan jet tempur standar NATO ini.
Jet tempur berada di urutan teratas dalam daftar belanjaan Volodymyr Zelenskyy saat tiba di Inggris dan dia membuat sanggahan tajam terhadap saran Rishi Sunak bahwa pilot Ukraina membutuhkan waktu tiga tahun untuk belajar menerbangkan Typhoon RAF.
Sebab, kata Zelenskyy dia akan mengirim pilot tempur yang sudah dilatih selama dua dan hingga dua setengah tahun.
Inggris memiliki 137 Typhoon, di mana sekitar 100 di antaranya 'di jalur penerbangan', dengan kata lain beroperasi. Ini berbasis di RAF Lossiemouth di Skotlandia dan RAF Coningsby di Lincolnshire.
Seminggu yang lalu No 10 menolak tuntutan Boris Johnson yang bersikeras agar Inggris menyediakan jet tempur, sebagai 'tidak praktis'.
Sebab sebagian persyaratan pelatihannya, untuk Typhoon dan F-35 kompleks karena melibatkan integrasi mereka dengan pesawat lain dan sistem teknologi di zona perang.
Tetapi dalam beberapa jam setelah permintaan Zelensky agar pesawat Inggris melindungi Ukraina, juru bicara Perdana Menteri kemarin mengatakan bahwa Inggris 'secara aktif melihat' hal itu.
Perubahan sikap Rishi Sunak itu mengikuti Boris Johnson yang menegaskan kembali bahwa 'tidak ada alasan yang masuk akal' mengapa Inggris tidak boleh mengirim jet.
Tapi, yang membuat frustrasi Ukraina, Perdana Menteri berhenti dari komitmen yang tegas.
Sunak menjelaskan, pengumuman kemarin, bahwa RAF akan melatih pilot pesawat tempur Ukraina, itu sebagai 'langkah pertama' menuju pengiriman jet.
Dia juga bersikeras butuh tiga tahun untuk melatih pilot Typhoon, itulah mengapa Inggris belum mengirimkan pesawat jet tempur apa pun ke ke Ukraina. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Widodo Irianto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |