Peristiwa Internasional

Amerika Serikat Tembak Jatuh Objek Melayang di Alaska

Sabtu, 11 Februari 2023 - 07:02 | 69.43k
Pelaut yang ditugaskan ke Explosive Ordnance Disposal Group 2 menemukan balon mata-mata yang dicurigai milik Cina, di perairan teritorial AS di lepas pantai Pantai Myrtle, Carolina Selatan, AS, 5 Februari 2023. (Foto: Handout via REUTERS)
Pelaut yang ditugaskan ke Explosive Ordnance Disposal Group 2 menemukan balon mata-mata yang dicurigai milik Cina, di perairan teritorial AS di lepas pantai Pantai Myrtle, Carolina Selatan, AS, 5 Februari 2023. (Foto: Handout via REUTERS)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menyusul menembak jatuh balon mata-mata China, sensitifitas Amerika Serikat meningkat dan Jumat pagi mereka telah menembak jatuh objek tak berawak di ketinggian di atas Alaska.

Juru bicara Gedung Putih, John Kirby mengatakan objek tak berawak itu seukuran mobil kecil, bukan balon,  dan berada di daerah yang jarang penduduknya pada saat itu.

Advertisement

"Presiden Joe Biden memutuskan untuk menembak jatuh objek tersebut, yang tidak diketahui asalnya," kata Kirby.

Itu terjadi setelah AS menembak jatuh objek yang dicurigai sebagai mata-mata yakni balon China di atas perairan teritorialnya Sabtu lalu.

Kirby mengatakan, objek di atas Alaska itu terbang di ketinggian 40.000 kaki (12.000 m) dan sangat menimbulkan ancaman bagi pesawat sipil.

Dikatakan, objek itu jatuh ke perairan AS yang saat ini membeku. Ia menambahkan puing-puingnya jauh lebih kecil daripada balon mata-mata China yang ditembak jatuh minggu lalu di lepas pantai Carolina Selatan.

"Kami tidak tahu siapa pemiliknya, apakah itu milik negara atau milik perusahaan atau milik pribadi," kata Kirby.

Objek itu pertama kali terlihat pada Kamis malam, namun para pejabat tidak menentukan waktunya.

Dia mengatakan dua jet tempur telah mendekati objek tersebut dan menilai tidak ada orang di dalamnya, dan informasi ini telah disampaikan kepada Presiden Joe Biden untuk membuat keputusan.

"Kami akan tetap waspada dengan wilayah udara kami," tegas Kirby. "Presiden mengambil kewajibannya untuk melindungi kepentingan keamanan nasional kita sebagai yang terpenting," tambahnya.

Sekretaris pers Pentagon, Brigadir Jenderal Pat Ryder mengkonfirmasi bahwa jet F-22, yang berbasis di Pangkalan Bersama Elmendorf-Richardson di Anchorage, menembak jatuh objek  yang bergerak dengan kecepatan yang tidak diketahui itu dengan rudal sidewinder pada pukul 13:45 EST (18 :45 GMT).

Ryder mengatakan sejumlah besar puing telah ditemukan sejauh ini. "Itu sedang dimuat ke kapal dan dibawa ke laboratorium untuk analisis selanjutnya,"  tambahnya.

Para pejabat belum menentukan apakah objek yang bergerak ke timur laut itu terlibat dalam pengawasan, dan Kirby mengoreksi seorang reporter yang menyebutnya sebagai balon.

Dia tidak merinci di mana tepatnya objek itu ditembak jatuh, tetapi Administrasi Penerbangan Federal mengatakan telah menutup sekitar 10 mil persegi wilayah udara AS di area Deadhorse, di Alaska utara sebelum F-22 menembaknya.

Tidak ada objek lain yang bersifat mengancam telah diidentifikasi di atas AS saat ini, menurut Gedung Putih.

Kirby mengatakan objek itu tampaknya tidak memiliki kemampuan bermanuver seperti balon China dan tampaknya hampir mengikuti arah angin.

Beberapa jam setelah AS menembak jatuh balon itu Sabtu lalu, Menteri Pertahanan Lloyd Austin menelepon mitranya dari China melalui jalur krisis khusus mereka.

Tetapi menurut Pentagon, Menteri Pertahanan China Wei Fenghe menolak untuk menjawab. Pejabat China menuduh AS melakukan manipulasi dan hype politik.

Tetapi Amerika Serikat kini makin sensitif terhadap obyek-obyek melayang yang melewati wilayah udaranya, dan Jumat pagi jet tempurnya, F-22, yang berbasis di Pangkalan Bersama Elmendorf-Richardson di Anchorage, menembak jatuh objek  yang bergerak di atas Alaska. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES