Peristiwa Internasional

Lagi, AS Menembak Jatuh Objek Melayang Keempat di Michigan

Senin, 13 Februari 2023 - 10:24 | 91.90k
Pesawat tempur F-16 saat melesat dari landasan pacu.(FOTO : Sky News)
Pesawat tempur F-16 saat melesat dari landasan pacu.(FOTO : Sky News)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Objek udara keempat lagi-lagi ditembak jatuh jet tempur F-16 AS di atas Danau Huron di Michigan pada pukul 14:42 waktu setempat pada hari Minggu atas perintah Presiden Joe Biden.

Objek tersebut strukturnya segi delapan dengan tali yang menggantung tetapi tidak ada muatan yang terlihat. Objek, yang tidak dianggap sebagai ancaman militer, digambarkan oleh pejabat pertahanan sebagai tak berawak dan berbentuk segi delapan. 

Objek tersebut  dijatuhkan oleh rudal yang ditembakkan dari jet tempur F-16 pada pukul 14:42 waktu setempat (19:42 GMT).

Dilansir Sky News, objek tak dikenal itu terbang di dekat lokasi militer yang sensitif dan bisa  untuk kegiatan mata-mata, selain itu jalur penerbangannya bisa membahayakan pesawat sipil.

Penembakan itu adalah yang keempat hanya dalam kurun waktu seminggu dan yang ketiga dalam beberapa hari setelah objek ditembak jatuh di Alaska dan Kanada. Pentagon percaya UFO terbaru adalah blip yang muncul di radar di atas Montana pada hari Sabtu.

Jet F-16 AS menembakkan rudalnya pada ketinggian sekitar 20.000 kaki (6.100 m) di tengah kekhawatiran karena ketinggian dan jalur penerbangannya bisa membahayakan pesawat sipil.

Seorang pejabat senior AS, berbicara secara anonim, menggambarkan objek terbaru memiliki "struktur segi delapan dengan tali yang menggantung tetapi tidak ada muatan yang terlihat".

Pihak berwenang membatasi wilayah udara di atas danau, dekat perbatasan Kanada, sebelum jet AS dan Kanada dikirim untuk mencegatnya.

Jet juga diacak pada hari Sabtu setelah radar mendeteksi objek di atas Montana, tetapi tidak dapat ditemukan dan diperkirakan itu adalah kesalahan.

Namun, sinyal itu ditangkap lagi oleh Komando Pertahanan Ruang Angkasa Amerika Utara (NORAD) pada Minggu, kata Pentagon.

"Berdasarkan jalur penerbangan dan datanya, kami dapat menghubungkan objek ini dengan sinyal radar yang ditangkap di atas Montana, yang terbang di dekat situs DOD [Departemen Pertahanan] yang sensitif," kata sebuah pernyataan.

“Kami tidak menilai itu sebagai ancaman militer kinetik terhadap apa pun di darat, tetapi menilai itu adalah bahaya keselamatan penerbangan dan ancaman karena potensi kemampuan pengawasannya.”

"Objek tersebut dapat mengganggu lalu lintas udara komersial saat bergerak pada ketinggian 20.000 kaki (6.100 m), kata pernyataan Pentagon.

Objek itu pertama kali terdeteksi di atas situs militer di Montana pada hari Sabtu, tambahnya. Insiden itu menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang serentetan objek ketinggian tinggi yang telah ditembak jatuh di Amerika Utara bulan ini.

Balon mata-mata Cina yang dicurigai dijatuhkan di lepas pantai Carolina Selatan pada 4 Februari lalu setelah melayang selama berhari-hari di atas benua AS. Para pejabat mengatakan itu berasal dari China dan telah digunakan untuk memantau situs-situs sensitif.

China membantah benda itu digunakan untuk memata-matai dan mengatakan itu adalah alat pemantau cuaca. Insiden itu - dan pertengkaran setelahnya - meningkatkan ketegangan antara Washington dan Beijing.

Pada hari Minggu, seorang pejabat pertahanan mengatakan AS telah berusaha berkomunikasi dengan Beijing tentang objek pertama meski tidak mendapat tanggapan selama beberapa hari. Tidak segera jelas apa yang dibicarakan.

Saat ini sebuah tim sedang mencoba untuk memulihkan objek ke empat yang sudah dijatuhkan itu dari danau Huron, Michigan, AS. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES